Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ULAMA: KALAU INGIN SELAMAT, AMALKAN ISLAM

Rendi Setiawan - Sabtu, 21 Maret 2015 - 20:57 WIB

Sabtu, 21 Maret 2015 - 20:57 WIB

760 Views

Pembina pondok pesantren Al-Fatah Cileungsi, KH. Abul Hidayat Saerodjie. (Foto: MINA)
Pembina pondok pesantren <a href=

Al-Fatah Cileungsi, KH. Abul Hidayat Saerodjie. (Foto: MINA)" width="191" height="263" /> Pembina pondok pesantren Al-Fatah Cileungsi, KH. Abul Hidayat Saerodjie. (Foto: MINA)

Cileungsi, Bogor, 1 Jumadil Akhir 1436/21 Maret 2015 (MINA) – Pembina Pondok Pesantren Islam Al-Fatah Cileungsi, KH. Abul Hidayat Saerodjie menegaskan, seseorang akan selamat jika mengamalkan inti ajaran Islam.

“Kalau seseorang mau selamat, amalkan inti ajaran Islam. Kalau tidak mengamalkannya, berarti dia memilih celaka, tidak ingin selamat” katanya saat mengisi acara ‘Tadrib Ukhuwah Markas’ di Cileungsi, Sabtu (21/3) siang.

Dia menyatakan, amalan-amalan yang sudah ada contohnya akan menyelamatkan seseorang dari Api Neraka. “Di antaranya ada shalat, ada puasa, ada ukhuwah, ada shadaqah, ada infak. Semuanya itu akan menyelamatkan seseorang dari Api Neraka bila dilakukan dengan niat yang ikhlas,” tambahnya.

Menurutnya, Islam bukan hanya agama yang menyelamatkan tapi juga penuh kedamaian. “Islam tidak seperti apa yang dipraktekkan oleh ISIS,” tegas Ketua Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) itu.

Baca Juga: Pemprov Jakarta Akan Terapkan WFH Jika Terjadi Banjir di Hari Kerja

Abul Hidayat, yang juga merupakan Ketua Pembina di Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA) itu menyayangkan adanya beberapa organisasi yang mengatasnamakan Islam namun membuat resah masyarakat.

“Apapun alasannya, bila memakai nama Islam tapi membuat orang lain takut, gelisah, merasa tidak aman, maka sangat jelas itu bukan bagian dari Islam,” katanya dalam sebuah pernyataannya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, Rasulullah SAW sering memimpin perang, bahkan puluhan kali Rasulullah terlibat dalam perang. “Tapi yang perlu diketahui, perang yang Rasulullah lakukan bukan untuk melakukan invasi, bukan pula perang yang mendahului memerangi orang lain, tapi ada sebab-sebab tertentu,” paparnya.

Karenanya, dia menghimbau, jangan sampai umat Islam saling memerangi hanya gara-gara beda guru dan organisasi. “Perang ada aturannya, ini yang harus dipelajari, kapan boleh berperang, bagaimana tata cara berperang,” katanya. (L/Neza/P011/R02)

Baca Juga: AWG Beri Edukasi Tentang Palestina di Ponpes Al-Firdaus Bandar Lampung

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Khadijah
MINA Health
MINA Preneur
Kolom
Indonesia
Internasional