Jakarta, MINA – KH. Moh. Naseh Nasrullah, Ulama Betawi yang dikenal kharismatik, tutup usia. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Mardhotillah dan masyarakat Betawi atas wafatnya beliau, Selasa (18/11).
Beliau mengembuskan napas terakhir di dalam pesawat Garuda Indonesia GA 969 rute Madinah–Jakarta, sekitar tiga jam sebelum mendarat di Bandara Soekarno–Hatta pada pukul 02.55 WIB. Kepergian ini meninggalkan duka mendalam bagi para santri dan warga Betawi.
Sejak mendirikan Pondok Pesantren Mardhotillah pada 2002 di kawasan Telaga, Pekayon, Pasar Rebo, almarhum telah membangun lembaga pendidikan yang berkembang menjadi pusat pembinaan umat. Pesantren di bawah Yayasan Ma’hadul Islam Mardhotillah itu menaungi RA, MI, MTs, MA, lembaga dakwah, kegiatan sosial-keagamaan, hingga bimbingan haji dan umrah yang banyak diikuti masyarakat sekitar.
Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU sekaligus menantu almarhum, KH Nurul Badruttamam menyampaikan, pengabdian Kiai Naseh sangat besar bagi pendidikan Islam di Jakarta.
Baca Juga: Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Erupsi Semeru 7 Hari
“Kiai Naseh bukan hanya membangun lembaga, tetapi membangun jiwa masyarakat. Beliau guru yang sabar dan penanam akhlak yang sangat kuat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa almarhum selalu memegang teguh prinsip bahwa ilmu harus memuliakan manusia.
Duka cita juga datang dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menyebut almarhum sebagai ulama yang istiqamah dalam pengabdian.
“Yang kita teladani dari beliau bukan hanya ilmunya, tetapi ketulusannya. Masyarakat mencintai beliau karena akhlaknya,” kata Gus Yahya.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Buka Munas XI MUI: Tekankan Diplomasi, Ukhuwah, dan Moralitas
Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Umar turut menilai Kiai Naseh sebagai figur yang berhasil menghadirkan pesantren yang relevan dan berpengaruh di kawasan urban.
Almarhum meninggalkan lima putra-putri dan ribuan santri yang merasa sangat kehilangan. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai lembaga, termasuk PBNU, Kemenag RI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, MUI, FKUB, dan tokoh masyarakat Betawi. Kepergian beliau menjadi penanda berakhirnya perjalanan panjang seorang ulama yang hidupnya dipersembahkan untuk dakwah, pendidikan, dan keteduhan akhlak umat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketum MUI Anwar Iskandar Ajak Ulama Perkuat Peran Wujudkan Kemandirian Bangsa
















Mina Indonesia
Mina Arabic