
(Dok EHSAN/MAPIM)
Al-Quds, 10 Ramadhan 1438/5 Juni 2017 (MINA) – Sejumlah 11 ulama delegasi Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) berkunjung dan ikut berbuka bersama di kompleks Masjid Al-Aqsa sejak Jumat 7 Ramadhan lalu hingga Kamis 13 Ramadhan mendatang.
Presiden MAPIM, Dr. Mohd Azmi Abd Hamid mengatakan, kunjungan itu antara lain untuk meninjau bentuk bantuan serta proyek yang bisa disalurkan untuk mengurangi kesengsaraan penduduk Palestina saat ini.
MAPIM antara lain menyediakan aneka hidangan buka bersama sebanyak 1.000 bungkus makanan kepada warga sekitar yang berada di Al-Aqsha, tanah suci ketiga bagi umat Islam di seluruh dunia.
“Ini adalah infaq daripada umat Islam Malaysia. Adalah menjadi harapan MAPIM untuk menghulurkan sumbangan secara berterusan kepada masyarakat Palestin pada bulan suci Ramadan setiap tahunnya,” ujarnya pada Berita Harian Online, yang dikutip Kantor Berita Islam MINA.
Baca Juga: Palestina Kecam Serangan Polisi Israel Terhadap Umat Kristen di Sabtu Suci
Menurutnya, ifthar (buka puasa) Ramadhan di Masjid Al-Aqsha adalah satu keistimewaan karena hal itu berarti memenuhi pesanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk menziarahi dan beribadah di dalamnya
“Selain itu kita juga merasai suasana perjuangan, kerana masjid ini berada di bawah jajahan Israel,” lanjut salah satu Dewan Pembina Aqsa Working Group (AWG) Internasional itu.
Mohd Azmi, yang juga salah satu pembicara pada Konferensi Internasional Media Islam (International Conference Islamic Media) yang digagas Jama;ah Muslimin (Hizbullah) di Jakarta 2016 lalu, menyebutkan, dengan hadirnya umat Islam dari luar Palestina ke Al-Aqsha nantinya dapat turut berkongsi pengalaman berbuka puasa dalam keadaan dikawal tentara Israel lengkap bersenjata di setiap pintu masuk Masjid Al-Aqsha.
“Sebenarnya bukan mudah untuk masyarakat Palestina sendiri masuk ke masjid ini, kerana mereka perlu memohon izin khusus pada bulan Ramadhan,” imbuhnya.
Baca Juga: Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Gaza
Ia menambahkan, jika umat Islam dipersulit memasuki kawasan Masjid Al-Aqsha, tempat ibadah umat Islam sendiri. Namun pihak keamanan israel justru terihat sengaja menimbulkan suasana provokatif dengan mengizinkan secara bebas pengunjung dari kalangan Yahudi masuk ke area Al-Aqsha untuk melakukan ritual di tempat yang mereka klaim sebagai Tembok Ratapan. (T/RS2/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Sandera Israel Sebut Netanyahu Lanjutkan Perang Demi Kepentingan Politik