Cileungsi, MINA – Perkembangan Islam di Nigeria, khususnya pengenalan tentang urgensi kesatuan umat, semakin dibutuhkan sebagaimana disampaikan ulama Nigeria Dr Abdul Malik dalam sambutannya pada acara Festival Syaban 1445 H di Pondok Pesantren Al-Fatah Ciluengsi, Kabupaten Bogor, Sabtu (2/3).
Setelah kunjungan ulama Indonesia pada tahun 2019, Abdul Malik meminta agar aktivitas silaturahim dari ulama dan masyarakat muslim Indonesia ke Nigeria makin ditingkatkan.
“Kehadiran ulama Indonesia ke Nigeria diharapkan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat Muslim di sana tentang pentingnya kesatuan umat,” ujar peraih anugerah buku ilmiah terbaik kategori Sains Sosial-Bahasa Arab Tahun 2020 Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)
Abdul Malik juga menyampaikan tentang perlunya pendirian pesantren di Nigeria yang memfokuskan pada kajian kesatuan umat.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Dia mengatakan kepada MINA bahwa sedang membangun sebuah pesantren di tanah kelahirannya di Nigeria selatan.
Abdul Malik saat ini adalah salah satu dosen di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang berasal dari Nigeria. Tahun 2017, Abdul Malik diberikan anugerah sebagai best lecturer oleh USIM.
Mengutip Wikipedia, sekitar 85.000.000 penduduk Nigeria adalah Muslim, sekitar 50% dari populasi Nigeria, jika dibandingkan dengan Kristen yang mewakili sekitar 35% dari populasi.
Muslim di Nigeria didominasi Sunni mazhab Maliki, yang juga merupakan tata kelola hukum Syariah. Namun, ada minoritas Syiah yang signifikan, terutama di Negara Bagian Sokoto (lihat Syiah di Nigeria). Sebuah minoritas kecil mengikuti Ahmadiyah, sebuah sekte asrama yang berasal dari India abad ke-19. Dalam Forum Pew khusus pada keragaman agama mengidentifikasi 12% sebagai Syiah sementara 3% sebagai Ahmadiyyah. (L/PU/RI-1)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun