Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama Palestina: Nikmat Paling Besar Setelah Iman dan Islam Adalah Ukhuwah

Fathurr Editor : Rendi MS - 6 jam yang lalu

6 jam yang lalu

9 Views ㅤ

Dr Mahmud Hasyim Anbar, Dekan Fakultas Tafsir dan Ulumul Qur'an Universitas Islam Gaza - minanews.net -

Jambi, MINA – Ulama asal Palestina, Prof. Dr. Mahmoud Hasyim Anbar, mengatakan nikmat yang paling besar setelah iman dan islam adalah ukhuwah (persaudaraan).

Hal itu disampaikan Prof Anbar saat menjadi pembicara pada acara Tabligh Akbar di Kampung Baru, Batang Asam, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Sabtu (21/12).

“Indonesia sebagai negara Muslim terbesar, baik pemerintah maupun masyarakat, harus mendukung Palestina. Teriakan takbir, ‘Allahu Akbar’ dan ‘Al-Aqsa Haqqunaa’, menunjukkan bahwa Al-Aqsa bukan hanya milik Palestina, tetapi milik umat Islam di seluruh dunia,” ujar Prof Anbar.

Dosen di Universitas Islam Gaza itu juga menegaskan cinta terhadap Masjid Al-Aqsa merupakan bagian penting dari akidah umat Islam, dan setiap mukmin yang mencintai Al-Aqsa adalah bagian dari keyakinan tersebut.

Baca Juga: Pemuda di Gaza Jarang Bicara Jika tak Penting

“Kisah Rasulullah dan para sahabat yang memperjuangkan saudara se-iman harus dipraktikan untuk membantu saudara yang ada di Palestina,” tuturnya.

Prof. Mahmoud mengapresiasi peran Aqsa Working Group (AWG), sebuah lembaga yang konsisten memperjuangkan Al-Aqsa dan Palestina.

“Dukungan ini merupakan bentuk perjuangan nyata dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam membebaskan Masjid Al-Aqsa,” katanya.

Ia menjelaskan mengenai berbagai nikmat yang diberikan oleh Allah, seperti nikmat ukhuwah, ilmu, keluarga, dan kesehatan. Menurutnya, kita harus selalu bersyukur atas nikmat-nikmat ini dan menyadari betapa besar nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Baca Juga: Dr Aulia Rahman: Pergaulan Bebas Bisa Sebabkan LGBT dan IMS

“Ingatlah, jika kita bersyukur, maka nikmat Allah akan ditambah. Namun, jika kita mengingkari nikmat-Nya, maka tunggulah adzab-Nya,” kata Prof Anbar.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Seruan Persatuan untuk Pembebasan Al-Aqsa Sesuai UUD 1945

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Millenia
Indonesia