Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama Palestina Syaikh Umar: Kelaparan di Gaza Bentuk Kejahatan Israel

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 20 Maret 2024 - 06:12 WIB

Rabu, 20 Maret 2024 - 06:12 WIB

24 Views

Sabang, MINA – Ulama Palestina Syaikh Dr. Umar Abdullah Shalah mengatakan, menyebarnya kelaparan massal di Jalur Gaza merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang sengaja dilakukan pendudukan Israel untuk menghabisi warga Palestina.

“Zionis Israel terang-terangan memblokade, menghambat bantuan kemanusiaan, memutus aliran listrik, air dan semua kebutuhan warga Gaza. Ini kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan oleh dunia internasional,” ujar Syaikh Umar dalam Kajian Subuh di Masjid Babul Iman Kota Sabang, Aceh, Selasa (19/3).

Dia mengatakan, dirinya datang berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia dalam rangkaian Safari Ramadhan bersama Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG), hendak menyuarakan jeritan jutaan warga Palestina, kebanyakan anak-anak, kaum perempuan dan lanjut usia yang kini sedang dilanda kelaparan.

“Kami memasuki bulan Ramadhan dengan kelaparan, dan warga kami sudah lebih dulu berpuasa tanpa makanan yang cukup selama enam bulan, sejak agresi Israel 7 Oktober 2023,” imbuh Dosen Universitas Al-Azhar Gaza, dan pembina tahidzul Quran kelahiran Sijaiyah, Gaza tersebut.

Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023

“Kami yang berdiri di barisan terdepan dalam mempertahankan kesucian Masjidil Aqsa dan mempertahankan tanah wakaf negeri para Nabi, Palestina, ingin mengingatkan jamaah tentang tanggung jawab bersama membela saudara-saudaranya yang tertindas dalam kezaliman,” ujar pejuang dan aktivis Palestina yang pernah mendekam di dalam penjara Israel selama 11 tahun itu.

Syaikh Umar juga mengingatkan setiap kaum Muslimin kelak akan ditanya di hadapan Allah, sudah sejauh mana dalam membela sesama kaum Muslimin yang sedang kelaparan, perlu makan, perlu pakaian, perlu obat-obatan, dan lainnya.

“Bahkan sekarang, terpaksa banyak di antara warga saudara-saudara yang makan rumput yang diolah dan makanan yang biasa dimakan binatang untuk sekedar mengganjal perut dari kelaparan. Pakaian pun banyak di antara warga kami di pengungsian yang belum ganti hingga enam bulan ini karena memang tidak ada pakaian untuk salin,” ujarnya.

Sekecil apapun itu, walau hanya setetes minyak zaitun, untuk Masjidil Aqsa tetap bersinar, dan untuk memberikan harapan hidup bagi para pembebas Al-Aqsha, akan dicatat sebagai amal shaleh, lanjutnya.

Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan

Namun demikian, ia dan para pejuang Palestina tidak mengenal kata menyerah, tidak akan mengangkat bendera putih, tapi akan terus berjuang mempertahankan Masjidil Aqsa dan wilayah Palestina dari pencurian zionis Yahudi, sampai merdeka, sampai penjajahan hengkang, atau meraih syuhada di sisi Allah.

Ketua Aqsa Working Group (AWG) Biro Sabang, Syafrijal, SE,M.Si, yang mengkoordinir gerakan penggalangan infak sedekah untuk Gaza mengajak umat Islam di Sabang dan Aceh pada umumnya, yeng hendak mensedekahkan sebagian hartanya untuk dikirim langsung ke Jalur Gaza dapat melalui Nomor Rekening a.n. Aqsa Working Group BSI (451) (7203236594).

Saat ini AWG memiliki cabang langsung Biro Gaza yang dikelola oleh warga Gaza sendiri untuk menyalurkan titipan bantuan dari masyarakat Indonesia melalui AWG. (L/kam/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Milisi Israel Bakar Rumah dan Kendaraan Warga Badui Palestina di Yerusalem

Rekomendasi untuk Anda