Bogor, MINA – Agresi militer yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari satu tahun lamanya, sejak 7 Oktober 2023, tidak membuat warga Gaza menyerah atau tunduk terhadap penjajahan.
Ulama Palestina, Prof. Dr. Mahmoud Hashim Anbar menyampaikan tiga alasan utama yang membuat warga Gaza tidak akan pernah mundur, apalagi menyerah, dalam perjuangan melawan penjajahan Israel, sekalipun keluarga mereka dibunuh.
“Mengapa mereka tidak sedih? Ada tiga alasan, pertama, karena ini perang suci antara hak dan batil, sehingga jelas yang meninggal adalah syahid, maka mereka yakin akan dimuliakan Allah,” ujar Prof Anbar saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Selasa (19/11) sore.
Prof Anbar mencontohkan sikap kepahlawanan yang dimiliki pejuang Palestina, salah satunya Ismail Haniyah, ketika mendengar banyak keluarganya yang dibunuh, ia tetap tegar dan melanjutkan pertemuan di Qatar untuk kepentingan Gaza.
Baca Juga: Sempat Terganggu, Perjalanan KRL Lintas Bekasi Kembali Normal
“Kedua, orang yang syahid itu hidup dan bahkan diberikan rezeki oleh Allah. Kemudian mereka juga tahu betapa besarnya pahala kesabaran, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 154-156. Mereka berharap pahala dari kesabaran terhadap musibah ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Anbar mengungkapkan, kisah heroik seperti yang diperlihatkan oleh Ismail Haniyah bukanlah satu-satunya yang terjadi, melainkan ada banyak kisah serupa di Gaza.
“Ketiga, keluarga korban mengharap syafaat dan surga. Banyak kisah seperti itu, saat mendengar berita kesyahidan, mereka tetap tegar dan tidak nampak kesedihan, karena itulah wajar warga Gaza bisa sabar dan tabah menghadapi ujian ini,” tambahnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang