Jakarta, 25 Syawwal 1435/21 Agustus 2014 (MINA) – Seorang ulama Indonesia menyataklan, karakter bangsa Yahudi ditinjau dari sejarah telah terbukti selalu melanggar janji dan sudah menjadi karakter yang disebutkan dalam Al-Quran.
Dalam menanggapi situasi di Palestina, KH. Abul Hidayat Saerodji, Ketua Majelis Tarbiyah wa Ta’lim Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menghimbau agar umat Islam mewaspadai setiap janji yang dikeluarkan orang-orang Yahudi termasuk entitas Zionis, bahkan pada genjatan senjata.
“Sejarah membuktikan, Yahudi telah banyak melanggar janji bahkan Nabi yang Allah kirim untuk mereka, mereka bunuh. Karena itu, Hamas dan rakyat Palestina jangan mudah percaya akan janji mereka,” kata Abul Hidayat kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Pernyataan ulama kharismatik itu dikeluarkannya dalam menanggapi permintaan Zionis Israel yang akan mengabulkan delapan butir kesepakatan gencatan senjata dengan Palestina yang dimediasi Mesir dengan syarat melucuti senjata yang dimiliki Hamas dan para pejuang Palestina.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Zionis Israel, lanjutnya, memberikan syarat itu kepada para pejuang Palestina sebagai bukti ketakutan Zionis terhadap Hamas dan gerakan-gearakan perlawanan lainnya.
Abul Hidayat menghimbau kepada para pejuang Palestina untuk mempertahankan apa yang menjadi keyakinan mereka dengan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina hingga Zionis Israel memenuhi tuntutan mereka.
Dia mengatakan, perlawanan adalah satu-satunya cara para pejuang dan rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan mereka serta membayar banyaknya nyawa yang direnggut oleh Zionis Israel.
Abul Hidayat yang juga pendiri Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia, saat ditanya mengenai perundingan damai antara Israel-Palestina mengatakan, para pejuang Palestina harus menghormati perundingan yang diminta Zionis Israel dan dimediasi Mesir selama tidak merugikan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Prinsip damai dalam Islam meskipun yang memintanya adalah orang kafir, maka harus menghormatinya, namun dengan catatan tidak merugikan,” tegasnya.
Menurutnyam, selama ini, Zionis Israel telah melanggar dan mengkhianati setiap apa yang sudah disepakati. “Jika Israel ingin menghormati apa yang sudah disepakati, tidak mungkin pejuang Palestina tidak mengindahkan permintaan mereka. Namun Israel saat ini tetap entitas Zionis yang memiliki karakter pembangkang,” pungkasnya.
Dia juga menegaskan, Islam bukan anti terhadap orang kafir. Islam adalah agama yang damai dan cinta kedamaian.
Abul Hidayat menyerukan agar semua gerakan-gerakan perlawanan bersama rakyat Palestina sebagai solusi dari perang yang berkepanjangan itu tetap mengokohkan persatuan untuk melawan penjajah Zionis Israel agar mencapai kemerdekaan yang diharapkannya.(L/P08/P02)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain