Jakarta, 23 Muharram 1437/ 5 November 2015 (MINA) – Ulama dan penulis buku-buku Islam Abul Hidayat Saerodjie menyeru masyarakat Indonesia untuk lebih mengedepankan toleransi dalam pembangunan rumah ibadah di seluruh daerah.
“Semua pihak harus memakai aturan yang berlaku dalam hal ini, pendekatan yang baik, hingga akhirnya tetap dapat menjaga kerukunan umat beragama,” kata Abul Hidayat Saerodjie kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (3/11) di Bogor.
Menurut penulis “Balada Seorang Da’i” tersebut, pembangunan masjid bagi umat Islam adalah sebuah kewajiban agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemeluk agama lain menghargai hal tersebut, meskipun banyak konflik yang terjadi akibat pembangunan rumah ibadah, terlebih di daerah minoritas.
“Namun apabila prasyarat dalam pembuatan rumah ibadah sudah sesuai hukum tapi masih tidak diizinkan masyarakat setempat, maka harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib, dan tidak main hakim sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sebelumnya, pada 17 November sekitar 60 pemuda Kristen berdemo mendatangi pembangunan masjid di Manokwari dengan memasang spanduk yang bertuliskan tuntutan agar umat Islam di sana berhenti membangun masjid sebagai bentuk “penghargaan dan pengertian” terhadap umat Kristen.
Mereka juga menyebut Manokwari sebagai “Kota Injil”. (L/hna/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat