Bogor, 8 Muharram 1435/ 1 November 2014 (MINA) – Para ulama menyerukan umat Islam untuk puasa asyura dan saling memperingatkan sesama muslim untuk menunaikannya.
Ketua Majelis Tarbiyah Wa Taklim Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah), Ustadz Zubaidi Ardhani menyerukan umat Islam agar puasa sunnah asyura sebagaimana puasa dapat meningkatkan iman dan menghapus dosa.
“Pentingnya puasa sunnah asyura bagi umat islam merupakan ibadah sunnah menghapuskan dosa setahun yang lalu,” kata Zubaidi saat di temui Mi’raj Isalmic News Agency (MINA), Sabtu.
Ulama asal Semarang itu juga mengatakan, kita sebagai umat Islam harus saling mengingatkan, kalau bisa sepuluh hari sebelum puasa asyura itu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dijelaskan bahwa puasa yang lebih utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Muharam, dan, shalat yang lebih utama derajatnya setelah shalat wajib ialah shalat tahajud.
Zubaidi mengatakan, Puasa ini dilakukan tanggal 10 ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11).
“Ini yang paling sempurna dan memiliki banyak dasar hadis. Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Dan ketiga, puasa satu hari saja, yaitu pada 10 Muharam,” tambahnya. (L/P007/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat