Ankara, 18 Dzulhijjah 1436/2 Oktober 2015 (MINA) – Kepala Direktorat Departemen Agama Turki, Mehmet Görmez memberikan ucapan selamat kepada rakyat Palestina atas pengibarkan bendera mereka di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.
Dalam pernyataannya yang dibuat setelah pertemuan dengan Duta Besar Turki untuk Otoritas Palestina Dr. Fead Mustafa di kantornya di Ankara, Kamis (2/10), Gormez berharap bendera Palestina akan dikibarkan di seluruh wilayah Palestina.
Bendera Palestina dikibarkan untuk pertama kalinya di Markas Besar PBB di New York, Rabu (1/10), selama Sidang Majelis Umum PBB ke-70, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Gormez juga mengomentari, serangan Israel baru-baru ini ke kompleks Al-Aqsha. “Saya menganggap serangan terhadap muslimah Palestina selama baru-baru ini dan pelanggaran atas Al-Aqsha sebagai tindakan yang sangat merendahkan bagi semua umat Muslim dan pendukung kebebasan,” kata Gormes.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Saya ingin menegaskan untuk pendukung hak-hak perempuan yang mengambil tindakan jika ada aksi kekerasan terhadap perempuan dalam setiap bagian dari dunia,” tambahnya.
Mustafa menjelaskan, Gormez baru-baru ini melakukan perjalanan ke Palestina pada Mei 2015 menyimpulkan sebuah “dampak yang permanen dalam pikiran dan hati Rakyat Palestina”.
Didukung oleh pasukan Israel, para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel telah menyerang situs Kompleks Masjid Al-Aqsha berulang kali dan juga bentrok dengan warga Palestina.
Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Yahudi, untuk bagian mereka, merujuk ke daerah sebagai “Temple Mount,” mengklaim itu adalah tempat dua kuil Yahudi terkemuka di zaman kuno.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Beberapa kelompok ekstremis Yahudi telah menyerukan pembongkaran Masjid Al-Aqsha sehingga sebuah kuil Yahudi mungkin akan dibangun di wilayah tersebut.
Israel menduduki Al-Quds sejak Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok kota suci itu pada tahun 1980, mengklaim dengan memproklamirkan diri sebagai ibukota negara Yahudi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.(T/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas