Cileungsi, Kabupaten Bogor – Dai Pesantren Al-Fatah, Ustaz Umar Rasyid Hasan menegaskan, munculnya berbagai gerakan dakwah Islam setelah runtuhnya Kesultanan Turki Utsmani bukanlah bentuk perpecahan.
Hal itu disampaikan oleh Ustaz Umar Rasyid Hasan saat mengisi Tabligh Akbar Festival Sya’ban 1445 H bertema “Membangun Kebersamaan Gerakan-Gerakan Dakwah Menuju Kehidupan Berjama’ah” di Masjid At-Taqwa, Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Sabtu (2/3) malam.
“Tidak kita pungkiri dengan bertumbuhnya gerakan-gerakan keislaman seakan Islam itu berpecah, seakan hilang Izzah dan kekuatan Islam itu sendiri. Tetapi hakekatnya tidakpun demikian,” kata Ustaz Umar di hadapan ribuan jamaah yang memadati area Pesantren Al-Fatah.
Dia mencontohkan, Muhammadiyah dengan kepemilikan asetnya yang fantastis dari unsur sandang, pangan, papan, baik di dalam atau di luar negri bahkan dunia akademisinya yang memukau yang dapat melahirkan doktor dan profesor yang berkualitas.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Tentu kita sebagai sesama kaum Muslimin ingin rasanya seperti mereka. Mereka sangat fokus dan konsentrasi memperjuangkan Jama’ah,” ujar alumnus Multazamah Darul Ifta Arab Saudi ini.
Tak hanya Muhammadiyah, lanjutnya, ada pula Nahdlatul Ulama, PUI, Persis, Al-Wasliyah, dan lainnya, mereka mengambil bagian teritorial dakwah dengan kekuatan yang dimiliki, terlebih Nahdlatul Ulama dengan kurang lebih 100 juta pengikut, mereka telah seperti sudah hidup berjama’ah.
“Umat Islam Indonesia harus bersyukur dengan adanya kelompok-kelompok ini, sebab tugas berat dakwah dengan sendirinya terasa menjadi ringan, dan mereka adalah ikhwan-ikhwan kita yang keberadaanya persis seperti kita, ada nilai plus minusnya,” katanya. (L/R2/RI-1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj News Agency (MINA)