Yerusalem, MINA – Umat Muslim di Yerusalem siap mengadakan perlawanan jika Gerbang al-Rahmah ditutup oleh pendudukan Israel.
“Penutupan gerbang akan memiliki dampak serius. Kami orang-orang Muslim Yerusalem tidak akan tinggal diam,” kata Abdel Qader dari Dewan Wakaf Islam Yerusalem.
“Jika pendudukan Israel menutup Gerbang al-Rahmah, orang-orang Yerusalem akan mengadakan protes besar-besaran,” ujarnya. Al-Monitor melaporkan Kamis (23/7).
Ia menambahkan, “Kami akan menentang setiap keputusan pengadilan Israel untuk menutup gerbang Al-Aqsa.”
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Tidak seorang pun akan dapat menghentikan jamaah dari memasuki Al-Aqsa. Pendudukan Israel akan bertanggung jawab atas dampak seriusnya,” tegasnya.
Dewan Wakaf Islam Yerusalem menerima pemberitahuan pada 2 Juli, bahwa polisi Israel telah mengajukan permintaan mendesak kepada Hakim Yerusalem untuk menutup Gerbang al-Rahmah.
Menurut pemberitahuan itu, Dewan memiliki waktu hingga 27 Juli untuk merespons. Jika tidak, pengadilan akan memutuskan permintaan untuk menutupnya.
Gerbang al-Rahma dengan lebar 11,5 meter adalah salah satu gerbang terbesar di dinding timur Kompleks Al-Aqsa.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Polisi Israel menutupnya pada tahun 2003 dengan mengklaim bahwa itu menampung sebuah lembaga ilegal.
Pada 23 Februari 2019, didampingi oleh mufti Yerusalem, Syaikh Muhammad Hussein, serta kepala dan anggota Dewan Wakaf Islam, para syaikh Yerusalem dan kaum Muslim, memaksa membuka gerbang untuk pertama kalinya sejak 16 tahun ditutup. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam