Yerusalem, MINA – Umat Muslim di Yerusalem siap mengadakan perlawanan jika Gerbang al-Rahmah ditutup oleh pendudukan Israel.
“Penutupan gerbang akan memiliki dampak serius. Kami orang-orang Muslim Yerusalem tidak akan tinggal diam,” kata Abdel Qader dari Dewan Wakaf Islam Yerusalem.
“Jika pendudukan Israel menutup Gerbang al-Rahmah, orang-orang Yerusalem akan mengadakan protes besar-besaran,” ujarnya. Al-Monitor melaporkan Kamis (23/7).
Ia menambahkan, “Kami akan menentang setiap keputusan pengadilan Israel untuk menutup gerbang Al-Aqsa.”
Baca Juga: Pendudukan Israel 44 Kali Larang Adzan di Masjid Ibrahimi selama Februari 2025
“Tidak seorang pun akan dapat menghentikan jamaah dari memasuki Al-Aqsa. Pendudukan Israel akan bertanggung jawab atas dampak seriusnya,” tegasnya.
Dewan Wakaf Islam Yerusalem menerima pemberitahuan pada 2 Juli, bahwa polisi Israel telah mengajukan permintaan mendesak kepada Hakim Yerusalem untuk menutup Gerbang al-Rahmah.
Menurut pemberitahuan itu, Dewan memiliki waktu hingga 27 Juli untuk merespons. Jika tidak, pengadilan akan memutuskan permintaan untuk menutupnya.
Gerbang al-Rahma dengan lebar 11,5 meter adalah salah satu gerbang terbesar di dinding timur Kompleks Al-Aqsa.
Baca Juga: Keluarga Sandera Kecam Netanyahu di Tengah Ketidakpastian Gencatan Senjata
Polisi Israel menutupnya pada tahun 2003 dengan mengklaim bahwa itu menampung sebuah lembaga ilegal.
Pada 23 Februari 2019, didampingi oleh mufti Yerusalem, Syaikh Muhammad Hussein, serta kepala dan anggota Dewan Wakaf Islam, para syaikh Yerusalem dan kaum Muslim, memaksa membuka gerbang untuk pertama kalinya sejak 16 tahun ditutup. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Serukan Negara-Negara Arab Bertindak Hentikan Blokade Gaza