Yerusalem, MINA – Umat Muslim di Yerusalem siap mengadakan perlawanan jika Gerbang al-Rahmah ditutup oleh pendudukan Israel.
“Penutupan gerbang akan memiliki dampak serius. Kami orang-orang Muslim Yerusalem tidak akan tinggal diam,” kata Abdel Qader dari Dewan Wakaf Islam Yerusalem.
“Jika pendudukan Israel menutup Gerbang al-Rahmah, orang-orang Yerusalem akan mengadakan protes besar-besaran,” ujarnya. Al-Monitor melaporkan Kamis (23/7).
Ia menambahkan, “Kami akan menentang setiap keputusan pengadilan Israel untuk menutup gerbang Al-Aqsa.”
Baca Juga: Gencatan Senjata Hari Pertama, 634 Truk Bantuan Masuki Gaza
“Tidak seorang pun akan dapat menghentikan jamaah dari memasuki Al-Aqsa. Pendudukan Israel akan bertanggung jawab atas dampak seriusnya,” tegasnya.
Dewan Wakaf Islam Yerusalem menerima pemberitahuan pada 2 Juli, bahwa polisi Israel telah mengajukan permintaan mendesak kepada Hakim Yerusalem untuk menutup Gerbang al-Rahmah.
Menurut pemberitahuan itu, Dewan memiliki waktu hingga 27 Juli untuk merespons. Jika tidak, pengadilan akan memutuskan permintaan untuk menutupnya.
Gerbang al-Rahma dengan lebar 11,5 meter adalah salah satu gerbang terbesar di dinding timur Kompleks Al-Aqsa.
Baca Juga: Tabrak Peledak Rakitan, Komandan Batalyon Israel Tewas di Tepi Barat
Polisi Israel menutupnya pada tahun 2003 dengan mengklaim bahwa itu menampung sebuah lembaga ilegal.
Pada 23 Februari 2019, didampingi oleh mufti Yerusalem, Syaikh Muhammad Hussein, serta kepala dan anggota Dewan Wakaf Islam, para syaikh Yerusalem dan kaum Muslim, memaksa membuka gerbang untuk pertama kalinya sejak 16 tahun ditutup. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik Al-Qarra: Munculnya Brigade Al-Qassam Tunjukkan Kegagalan Israel