Istanbul, MINA – Founder of the Syrian Association of Detainees, Mona Baraker mendesak umat Islam dunia untuk saling bahu membahu selesaikan krisis kemanusiaan negara muslim.
“Lebih baik menyalakan lilin kecil, dari pada mengutuki kegelapan” begitu orang bijak pernah berkata,” tuturnya dalam dalam semangat yang dibawa dalam pertemuan Second Family Life Forum, Stories Narrated 2019, Ahad (20/10), di Istanbul.
Sebanyak 550 peserta, 100 Non-Government Organization (NGO) dari 40 negara hadir berkontribusi menyelesaikan krisis kemanusiaan di wilayah konflik yang mayoritas adalah negara Muslim.
Indonesia diwakili oleh KNRP (Komite Nasional Rakyat Palestina), Adara, dan SMART 171 (Solidarity of Muslim for Al-Quds Retaken), dan Lasnaz Dewan Dakwah Islamiyah.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Selanjutnya Perwakilan dari Indonesia, SMART 171, Maimon Herawati mengatakan peserta konferensi sepakat untuk menjalankan program trauma healing bagi perempuan penyintas, edukasi literasi bagi Ibu dan anak, pemberdayaan ekonomi para Ibu.
Pada malam Penggalangan Dana Jumat (18/10), terkumpul total komitmen donasi senilai 8,7 juta dolar AS, atau sekitar Rp121,8 Miliar.
Di salah satu seminar konferensi, Ia meminta seluruh peserta untuk menyebarkan informasi di media sosial.
“Sebarkan informasi ini di media sosial, buat sebanyak mungkin orang tahu dan mau bergerak,” paparnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ini salah bentuk tanggung jawab kita sebagai seorang muslim. Muslim ibarat satu tubuh, saat satu anggota tubuh sakit, semua turut merasakannya.” ucap perwakilan dari Indonesia, SMART 171, Maimon Herawati.
SMART 171 berkomitmen menggalang dana 100 juta untuk perempuan tangguh ini. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu