Jakarta, 19 Jumadil Akhir 1437 /29 Maret 2016 (MINA) – Umat Islam Indonesia langsung saja menyatakan penolakannya atas keinginan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Sakuri,S.H., Waliyyul Imaam/Pimpinan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jadodetabek di group jejaring sosial mengatakan, menjalin hubungan dengan penjajah penjarah zionis Israel sama hukumnya dengan mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia menyebutkan isi Pembukaan UUD 1945 “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Ia mengingatkan akan firman Allah di dalam Surat Al-Baqarah ayat 120 bahwa, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sebelum kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. dan jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Ia menangapi keinginan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan bahwa sudah waktunya menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Netanyahu mengatakan saat menerima kunjungan delegasi lima wartawan senior asal Indonesia di Yerusalem (Al-Quds), Senin, (28/3).
Netanyahu juga mengatakan kepada delegasi wartawan, dalam kunjungan ke Israel selama sepekan sebagai tamu dari Kementerian Luar Negeri, bahwa hubungan antara Israel dan Indonesia perlu berubah, karena kedua negara merupakan “sekutu” terhadap ancaman terorisme.
Netanyahu mengatakan, ia berharap bahwa kunjungan wartawan akan membuka jalan untuk membangun hubungan dengan Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terpadat di dunia. (L/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina