Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UMAT ISLAM MINTA KAA PRIORITASKAN KEMERDEKAAN PALESTINA

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 18 April 2015 - 13:04 WIB

Sabtu, 18 April 2015 - 13:04 WIB

672 Views

a imaam ym

Imaam Yakhsyallah Mansur (Foto: MINA)

Jakarta, 29 Jumadil Akhir 1436/18 April 2015 (MINA) – Umat Islam yang tergabung dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyatakan di Jakarta, Sabtu (18/4), soal kemerdekaan Palestina agar menjadi prioritas pembicaraan pada pertemuan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika di Jakarta dan Bandung, 19-24 April 2015.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) juga menyebutkan, fakta bahwa Konferensi Asia Afrika tahun 1955 lalu, telah menjadi pendorong perjuangan gerakan dunia ketiga untuk mewujudkan dunia yang bebas dari penjajahan.

“Pasca KAA 1955, fakta sejarah menyebutkan, bangsa-bangsa yang terjajah di kawasan Asia Afrika atas anugerah Allah, dapat meraih kemerdekaan masing-masing dari penjajah,” bunyi pernyataan dibacakan Imaam Yakhsyallah Mansur.

Menurut Yakhsyallah, KAA telah menginspirasi bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika untuk bersatu padu dan saling mendukung dalam melenyapkan kebatilan dan kedzaliman oleh penjajahan.

Baca Juga: Banjir Melanda Kota Semarang, Ini Penyebab dan Analisis Menurut Para Ahli

Semangat Bandung 1955 yang dimotori sebagian pemimpin negeri-negeri Muslim di kawasan Asia Afrika seiring dengan Surat Al-Maidah ayat 2 tentang kewajiban tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, ujar Yakhsyallah.

Namun menurutnya, fakta lain setelah selama 60 tahun, ternyata penjajahan belum dapat dilenyapkan sepenuhnya dari muka bumi.

“Masih ada bangsa Palestina, yang hingga kini masih berada di bawah penjajahan Israel,” paparnya.

Ia menambahkan, seluruh dunia tahu hal itu, Gerakan Non-Blok (GNB) yang dijiwai Semangat Bandung 1955 juga sudah berupaya menolong bangsa Palestina meraih kemerdekaannya.

Baca Juga: Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Ungkap Dugaan Pemalsuan Surat dan Pencucian Uang

Namun, perlu upaya lebih keras dari seluruh anggota GNB untuk betul-betul meraih misi utamanya yakni membebaskan dunia terutama kawasan Asia Afrika dari penjajahan, imbuhnya.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) secara khusus menyerukan kepada Pemerintah RI selaku tuan rumah peringatan KAA ke-60, untuk lebih berperan dalam melaksanakan amanat konstitusi yakni aktif ikut serta dalam upaya menghadirkan perdamaian dunia terutama di Palestina, serta terbebaskannya warga dunia dari semua bentuk penindasan dan kezaliman di muka bumi.

Hal itu karena penjajahan dalam segala bentuknya tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan, seruan pernyataan.

Kewajiban Agama

Baca Juga: Atlet Indonesia Veddriq Leonardo Raih Gelar World Games Athlete of The Year 2024

Imaam Yakhsyallah Mansur pada bagian pernyataan juga menyerukan kepada segenap kaum Muslimin tentang kewajiban agama Islam kepada terhadap umatnya untuk tetap istiqamah dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin di Palestina untuk meraih kemerdekaannya dan untuk membebaskan Masjid Al Aqsa dari penistaan kaum penjajah Zionis Israel.

Allah memerintahkan orang-orang beriman, seperti di dalam surat Al-Hujurat ayat 10 bahwa Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal ikatan kasih sayang di antara mereka, adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit maka anggota tubuh yang lain ikut merasakan sakit itu, dengan tidak dapat tidur dan merasa demam,” paparnya, mengutip hadits riwayat Bukari, Muslim dan Ahmad.

Yakhsyallah juga mengingatkan kaum Muslimin agar jangan sampai tidak peduli atau malah membiarkan terhadap apa yang terjadi di Palestina maupun di seluruh penjuru dunia, di mana ada kaum Muslimin ditindas dan dizalimi oleh mereka yang memusuhi Islam, katanya seraya mengutip surat Al-Anfal ayat 73.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah), sebuah wadah kesatuan umat Islam seluruh dunia, berpusat kegiatan di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, sejak 2007 menyatakan perjuangan pembebasan Al-Aqsha Palestina melalui Statemen Ghazwah Fath Al-Aqsha pada 24 Sya’ban 1427 H. / 17 September 2006 M.

Baca Juga: Ketua MUI: Zionis Israel Perusak Peradaban Dunia

Bunyi statemen dibacakan Imaam Muhyiddin Hamidy waktu itu, antara lain berisi peringatan kepada seluruh umat mansia bahwa Masjid Al-Aqsha sesuai dengan ayat-ayat Allah di dalam surat Al-Isra: 1-7, An-Nuur: 55, Al-Fath: 1-4, An-Nashr: 1-3 dan lain-lain dalil-dalil yang qath’I, adalah hak muslimin untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankannya, sesuai surat Al-Anfal: 60 dan Al-Fath: 4.

“Kami serukan, mengingat sampai saat ini Masjid Al-Aqsha masih berada di luar penguasaan muslimin, maka pada kaum Zionis Israel dan kelompoknya agar segera meninggalkan Masjid Al-Aqsha dan menyerahkannya ke tangan Muslimin,” ujar M.Hamidy saat itu.

Ia juga mengajak kepada kaum Muslimin di manapun berada di seluruh dunia, dengan mohon pertolongan Allah agar segera bersatu padu mempersiapkan segala dana dan kemampuan untuk menerima kembali Masjid Al-Aqsha dari tangan Zionis Israel. (L/Why/P4).

 

Baca Juga: Dubes Al-Shun: Wilayah Tepi Barat Masih dalam Bahaya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina
Kolom
Palestina
Indonesia