Paris, MINA – Puluhan umat Islam melakukan shalat berjamaah di jalanan kota Paris dalam rangka memprotes penutupan Masjid Clichy pada Maret lalu.
Aksi ini menuai protes dari warga yang tidak mengakui Islam sebagai agama terbesar kedua di Perancis sejak lama. Bahkan, para pejabat pun turut hadir dalam rangka memprotes Muslim yang melakukan shalat itu.
Dikutip dari Los Angeles Times, saat Muslim mulai mengangkat tangan dan mengatakan “Allahuakbar“, para demonstran mulai meneriaki mereka dan mulai menyanyikan lagu kebangsaan Perancis.
Para Muslim yang berdoa sambil memegang banner bertuliskan dukungan untuk sebuah masjid yang ditutup berjanji akan terus melakukan protes selama tuntutan mereka tidak dikabulkan. Begitu pula para demonstran yang didukung Presiden Area Paris, Valerie Pecresse, juga menyatakan hal serupa.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Perancis dikenal dengan negara yang berulang kali melarang simbol Islam di publik. Negara itu tidak memiliki banyak masjid untuk menampung 5 juta Muslim di dalamnya. Penutupan Masjid Clichy di kota itu baru-baru ini memperparah kondisi tersebut.
Masjid ditutup dengan alasan untuk dijadikan bangunan perpustakaan bagi 60 ribu warga Paris. Sebelumnya, pemerintah menyuruh Muslim beribadah di pusat yang disediakan negara itu. Namun, Muslim mengeluh karena pusat yang ada hanya bisa menampung ratusan orang saja, sementara orang yang beribadah melebihi itu. (T/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu