Umat Kristen dan Muslim Bersatu dalam Demo Bela Al-Aqsha

Demonstran memegang spanduk bertuliskan ‘Mengecam agresi di Al-Aqsha dan semua pendudukan dalam sebuah demonstrasi menentang pelanggaran Israel di pada 22 Juli 2017 (Foto: Anadolu)

, MINA – Puluhan warga Kristen dan Muslim Palestina berkumpul di depan Gereja Kelahiran di Bethlehem, sebelah selatan Tepi Barat, untuk memprotes kekerasan Israel di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

Para peserta mengangkat spanduk yang meminta Israel menghapus semua rintangan yang dipasangnya di luar pintu masuk Masjid Al-Aqsha. Demikian diberitakan  MEMO dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (25/7).

“Hari ini kita berdiri di depan Gereja Kelahiran Tuhan, tempat lahir Yesus Kristus untuk mengatakan tidak ada perbedaan antara Masjid Al-Aqsa dan ,’ kata Juru bicara Kaukus Pemuda Ortodoks Arab.

Dia menegaskan tidak ada perbedaan antara gerbang Al-Aqsa dan gerbang gereja-gereja Makam Suci dan Kelahiran Tuhan.

Dalam beberapa hari terakhir, situasi di Al-Quds dan Gaza memanas, sejak penjajah Israel secara sepihak menutup Masjid Al-Aqsha dari jamaah masjid paling suci ketiga bagi umat Islam itu. Termasuk memasang logam detector dan cctv.

Beberapa upaya perdamaian dan mencari jalan keluar sedang diupayakan oleh forum internasional, termasuk Indonesia.

Korban Berjatuhan

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengeluarkan pernyataan pada Senin (24/7) yang merinci korban 10 hari terakhir yang mencapai jumlah 1.090 akibat serangan tentara pendudukan Israel di Kompleks masjid Al-Aqsha di Al-Quds, Palestina.

Ratusan orang Palestina telah terluka dalam sepekan terakhir karena bentrokan dan demonstrasi keras terhadap tindakan keamanan Israel yang baru di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Menurut data PRCS, sekitar 1.090 orang Palestina telah terluka sejak pihak berwenang Israel memasang detektor logam, pintu pajar dan kamera keamanan (CCTV) tambahan di kompleks Al-Aqsha setelah serangan tersebut.

Angka statistik tersebut yakni, 29 orang Palestina terluka, beberapa di antaranya terluka dengan peluru hiduo, 374 terluka dengan peluru baja berlapis karet, 471 menderita inhalasi gas air mata (termasuk 34 orang yang dirawat di rumah sakit) dan 216 orang terluka secara fisik, karena dibakar dan lari selama bentrokan dengan pasukan Israel.

Lebih lanjut PRCS menjelaskan, 376 yang terluka didokumentasikan terjadi di Yerusalem, satu orang terluka dengan tembakan langsung, 193 orang terluka dengan peluru baja berlapis karet, 14 orang Yerusalem menderita inhalasi gas air mata yang parah, dan 168 diserang dan diinjak.

Menurut dokumentasi Ma’an, tujuh warga Palestina tewas sejak 14 Juli, tiga orang (tersangka penyerang yang mematikan) dan empat orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel. (T/P3/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)