Washington, MINA – Sebanyak 17 gereja dan lembaga keagamaan Kristiani di Amerika Serikat (AS) meminta Presiden terpilih Joe Biden untuk memulihkan hubungan dengan Palestina dan meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya.
Dalam sebuah surat yang mereka kirimkan kepada Biden, Senin (28/12), mereka menekankan perlunya mempertimbangkan wilayah Palestina yang diduduki pada 1967, termasuk Yerusalem Timur sebagai wilayah Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.
Pemerintahan AS yang baru menyerukan untuk menghormati semua pihak dan partisipasi mereka dalam negosiasi untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan hukum internasional.
Lembaga dan gereja menekankan perlunya untuk menegaskan kembali posisi AS tentang ilegalitas permukiman di bawah hukum internasional dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan serta melanjutkan pendanaan untuk Badan PBB Pemulihan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan lembaga afiliasinya yang beroperasi di Tepi Barat, Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mereka juga menuntut agar bantuan tahunan senilai US $ 3,8 miliar kepada Israel tidak digunakan untuk pelanggaran hak-hak anak Palestina.
Lembaga dan gereja mencatat, selama tahun-tahun pemerintahan Presiden Donald Trump, sekitar 200 undang-undang disahkan di tingkat parlemen lokal di empat puluh negara bagian yang bertujuan untuk mengkriminalisasi dan menghukum warga AS yang menggunakan hak konstitusional mereka untuk mengkritik dan memboikot Israel.
Beberapa gereja yang menandatangani surat tersebut memiliki jutaan pengikut, termasuk Gereja Metodis, yang memiliki sekitar delapan juta anggota di AS dan Gereja “Presbiterian” dengan sekitar dua juta anggota.
Komposisi warga Palestina juga mencakup warga beragama Kristen termasuk beberapa tokohnya seperti Hanan Asrawi dan Yerusalem juga adalah kota suci ummat Kristiani. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)