Ciputat, Tangsel, MINA – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendorong para dosen dan mahasiswanya untuk pandai menulis, bukan hanya di jurnal-jurnal ilmiah, tetapi juga di media massa dalam bentuk artikel ilmiah populer agar karya akademis mereka dapat dinikmati masyarakat secara luas.
Waki Rektor IV UMJ Dr. Septa Candra, S.H., M.H ketika membuka Workshop “Creative Writing” di Gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ di Ciputat Tangerang, Kamis (16/2) mengatakan, para dosen dan mahasiswa UMJ yang tulisannya disiarkan di media massa akan diberikan penghargaan finansial.
“Ada SK Rektornya,” kata Dr. Septa dalam workshop “Creative Writing” dengan narasumber Aat Surya Safaat, Kepala Biro Kantor Berita ANTARA New York 1993-1998 dan Direktur Pemberitaan ANTARA 2016 yang saat ini mendapat amanah sebagai Ketua Bidang Luar Negeri Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Peserta workshop itu sendiri berjumlah 45 orang, terdiri dari para dosen dari beberapa fakultas di lingkungan UMJ serta para mahasiswa yang mendapatkan Beasiswa Youth Leader Scholarship (YLS) UMJ.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
Menurut Waki Rektor IV UMJ, para dosen dan mahasiswa UMJ dituntut untuk bisa menuangkan karya akademisnya di media massa karena media bisa mempengaruhi pendapat publik bahkan bisa mengubah perspektif publik terhadap sesuatu untuk kebaikan dan kemajuan bangsa ke depan.
“Kemampuan menulis ini harus terus diasah, dan dengan menulis bahkan kita bisa ‘menjelajah’ dunia,” katanya dalam workshop yang juga dihadiri Kepala Kantor Sekretariat Universitas (KSU) UMJ Dr. Tria Patrianti, S.Sos., M.I.Kom dan Dosen Pasca Sarjana FISIP UMJ yang juga anggota Dewan Pers, Dr. Asep Setiawan, MA.
Sementara itu Wartawan Senior Aat Surya Safaat menjelaskan, Workshop “Creative Writing” bertujuan mendorong para pesertanya untuk bisa menulis press release (siaran pers) secara efektif dan menarik serta memotivasi mereka agar mampu menulis artikel atau tulisan ilmiah populer secara atraktif, kreatif dan inspiratif untuk dipublikasikan di media massa.
“Jangan lupa ada adagium yang menyebutkan, media bisa ‘mengubah cacing jadi naga, atau sebaliknya naga jadi cacing’. Jadi, sebagus apapun kiprah UMJ, kalau tidak dipublikasikan di media massa, maka seolah-olah UMJ tak punya prestasi yang dibanggakan,” kata Penasehat Forum Akademisi Indonesia (FAI) yang juga peraih Press Card Number One tahun 2020 itu. (L/RS1/R1)
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Tentara Zionis Kencingi Al-Qur’an
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!