Jakarta, MINA – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyambut baik rencana Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang siap membuka pintu bagi jamaah Warga Negara Indonesia yang hendak menjalani ibadah umrah. Meski begitu, Ace meminta agar pemerintah menjamin protokol kesehatan (prokes) calon jamaah Indonesia.
“Alhamdulillah, tentu kita patut bersyukur atas dibukanya kembali ibadah umrah untuk umat muslim Indonesia. Ini merupakan kabar yang menggembirakan yang diharapkan dapat memenuhi kerinduan umat Islam Indonesia untuk ke tanah suci,” ujar Ace dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/10).
Politisi Partai Golkar itu memuji diplomasi pemerintah dengan Kerajaan Saudi terlebih perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia yang membaik menjadi catatan dari Arab Saudi.
“Kebijakan kembali membuka jamaah umrah oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia tidak lepas dari semakin terkendalinya penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Legislator dapil Jawa Barat II tersebut menyatakan, meski Arab Saudi sudah menyatakan siap kembali menerima jamaah Indonesia namun tanggal pasti keberangkatan umrah masih belum diputuskan. Terkait hal itu, sambung Ace, pemerintah diminta segera menindaklanjuti persiapan keberangkatan calon jamaah.
“Yang harus ditindaklanjuti secara teknis adalah sejauh mana persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan pihak Arab Saudi terkait teknis penyelenggaraan umrah. Tentunya, terkait protokol kesehatan dan skema biaya penyelenggaraan umrah yang akan diberikan kepada penyelenggara umrah di Indonesia harus dipersiapkan secara matang,” sambung Ace.
Ace berharap, meningkatnya animo masyarakat untuk kembali menjalankan ibadah umrah dapat diimbangi penerapan protokol kesehatan yang ketat. Ace juga mengungkapkan, DPR meminta pemerintah menjamin keselamatan serta kesehatan jamaah selama menjalankan umrah untuk menghindari risiko penularan Covid-19.
“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama kami mohon segera menindaklanjutinya dengan melakukan pembicaraan secara teknis pelaksanaan detailnya. Terutama, soal protokol kesehatan dan ketentuan yang terkait dalam penyelenggaraan umrah di Arab Saudi,” ujarnya.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Ace pun mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan calon jamaah yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19. Selain itu, Ace juga meminta agar peningkatan biaya kebutuhan umrah bisa ditekan semaksimal mungkin.
“Utamakan keberangkatan calon jamaah yang sudah membayar ke penyelenggara perjalanan umrah. Serta, harus ada sosialisasi memadai terkait konsekuensi peningkatan biaya karena adanya syarat karantina dari pemerintah Saudi dan saat jamaah kembali ke Indonesia,” tegas Ace.
Anggota Komisi VIII DPR RI Rudi Hartono Bangun juga mengapresiasi dan menyambut baik rencana Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang membuka kembali pintu umrah bagi jamaah Indonesia. Informasi itu pun telah dipastikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melalui nota diplomatik.
Kendati ini menjadi kabar baik, Rudi mengingatkan pemerintah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat kepada calon jamaah Indonesia.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Rudi juga meminta Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama untuk segera memastikan tanggal pasti keberangkatan. Karena hingga kini, meski Arab Saudi sudah menyatakan siap kembali menerima jamaah Indonesia, namun tanggal pasti keberangkatan belum diputuskan.
“Termasuk teknis dan ketentuan penyelenggaraan umrah di tengah pandemi yang ditetapkan Arab Saudi,” pungkas Rudi.
Pemerintah Saudi kini melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan jamaah Indonesia yang disuntik vaksin Sinovac untuk umrah walaupun belum menerima booster. Hanya saja, ada kewajiban karantina yang ditetapkan oleh Saudi selama lima hari. (R/R1/RS2)
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut
Mi’raj News Agency (MINA)