“UNAIR Memanggil” Ingatkan Jokowi Jaga Etika

Surabaya, MINA – Sejumlah civitas akademika beserta alumni Universitas Airlangga (Unair) menggelar aksi halaman Sekolah Pascasarjana Unair, Surabaya, Senin (5/2) bertajuk:”” menyoroti permasalahan di negeri ini.

Sedikitnya ada tujuh guru besar Unair yang juga mengikuti aksi tersebut. Yaitu Prof Ramlan Surbakti, Prof Hotman Siahaan, Prof Henri Subiakto, Prof Abdul Hafid, Prof Annis Catur Adi, Prof Basuki Rekso Wibowo, dan Prof Thomas Santoso.

Pernyataan sikap bertema “Menegakkan Demokrasi, Menjaga ” dibacakan oleh Prof Hotman Siahaan. “Hal yang perlu diingat kembali oleh Presiden (Jokowi) bahwa legitimasi maupun dukungan rakyat kepada pemerintahannya semenjak sembilan tahun lalu tidak bisa dilepaskan dari harapan bahwa Presiden akan menjalankan etika republik dan merawat demokrasi maupun pemerintahan yang bebas KKN,” kata Hotman.

Presiden Jokowi diharapkan bisa mengambil sikap yang tidak menodai etika republik maupun demokrasi. Presiden Joko Widodo selaku pemimpin tertinggi pemerintahan dan kepala negara harus dapat merawat prinsip-prinsip etika.

Dosen Ilmu Politik Unair, Airlangga Pribadi Kusman mengaku, pernyataan sikap tersebut sudah ditandatangani lebih dari 100 akademisi Unair, maupun kolega sejawat di luar Unair. Airlangga menegaskan, aksi tersebut merupakan respons terhadap dinamika politik yang terjadi saat ini.

“Pernyataan sikap ini berangkat dari keprihatinan kami sebagai insan akademik terhadap perkembangan yang berlangsung akhir-akhir ini. Karena kami melihat penyelenggara negara ini semakin lama semakin menjauh dari prinsip etika republik,” katanya. (L/P2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.