Jenewa, MINA – Sebuah laporan baru UNCTAD (Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan) menunjukkan genosida Israel yang sedang berlangsung telah menghancurkan 96 tahun pembangunan manusia di Gaza.
Badan tersebut mengatakan, genosida tersebut menghancurkan kemajuan di bidang layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan perbankan. Quds News Network (QNN) melaporkan Rabu (26/11).
Laporan UNCTAD memperingatkan bahwa kehancuran yang terjadi sejak Oktober 2023 memicu krisis yang tumpang tindih; ekonomi, kemanusiaan, sosial, dan lingkungan.
Laporan tersebut menyatakan bahwa wilayah Palestina yang diduduki telah jatuh dari keterbelakangan yang terus-menerus menjadi hampir runtuh total.
Baca Juga: Israel Terima Jenazah Sandera dari Gaza, Dua Masih Dicari
Menurut laporan tersebut, ekonomi Gaza menyusut sebesar 87% selama periode 2023–2024. PDB per kapitanya anjlok menjadi hanya US$161. Angka tersebut termasuk yang terendah di dunia.
UNCTAD mengatakan perang Israel menghancurkan setiap pilar yang pernah menopang kehidupan di Gaza. Rumah, rumah sakit, sekolah, bank, layanan publik, semuanya runtuh. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Gaza kini berada di “ambang kehancuran total.”
Laporan tersebut juga menempatkan krisis di Gaza di antara sepuluh bencana ekonomi global terburuk sejak 1960.
Membangun kembali Gaza akan menelan biaya lebih dari US$70 miliar, menurut perkiraan UNCTAD. Pemulihannya bisa memakan waktu puluhan tahun. Sementara itu, Gaza akan tetap sangat bergantung pada bantuan internasional.
Baca Juga: Hamas Desak Tindakan Darurat untuk Bersihkan Sisa Bom Israel di Gaza
UNCTAD mendesak masyarakat internasional untuk bertindak cepat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza per 25 November Capai 69.775 Jiwa
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur