Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNESCO Akui Jamu Jadi Warisan Dunia Tak Benda

kurnia - Rabu, 13 Desember 2023 - 18:14 WIB

Rabu, 13 Desember 2023 - 18:14 WIB

9 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB UNESCO Pada Rabu 6 Desember lalu telah menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia.

Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Sebagaimana diketahui, jamu merupakan minuman tradisional Indonesia yang terbukti menyehatkan tubuh serta mampu memberikan kesembuhan atas suatu penyakit.

Hal tersebut menciptakan “budaya sehat jamu” yang merupakan praktik menjaga kesehatan yang bersifat holistik, melibatkan body, mind, soul sehingga bersifat preventif sekaligus promotif. Secara empirik, jamu telah menjadi bagian dari perjalanan masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan.

Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara. Setelah melalui perjalanan panjang, kini jamu diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO. Untuk mendapatkan predikat tersebut, banyak perjuangan yang dilakukan oleh GP Jamu.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Awalnya, Dwi Ranny Pertiwi Zarman mengarahkan pembentukan tim riset khusus dengan ketua Jony Yuwono, untuk mengikuti alur dan seleksi penominasian dari UNESCO pada 2019.

Perjalanan dilanjut dengan Jony Yuwono bersama tim melakukan penyusunan dokumen nominasi form ICH 02 dan melakukan riset secara aktif di 4 provinsi yakni Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. “Awalnya kita diberi form yang berisi 42 pertanyaan.

“Namun, tiap-tiap pertanyaan itu ada batas kata. Jadi tantangannya adalah bagaimana kita menceritakan budaya sehat jamu ini yang memiliki sejarah 1.200 tahun hanya dalam 500 kata,” Jony Yuwono selaku Ketua Tim Riset GP Jamu dalam konferensi pers yang digelar di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).

“Oleh karena itu, tim yang beranggotakan 22 orang melakukan survei kepada 420 anggota komunitas yang terdiri dari wanita usia 50 tahun ke atas, yang mayoritas tidak bisa baca tulis dan hanya fasih berbahasa Jawa. Jadi bayangkan, kita perlu mengevaluasi berkas pertanyaan (dengan tantangan) tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Berdasarkan pengumuman Direktur Perlindungan Kebudayaan tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ke UNESCO pada 18 Februari 2022, Budaya Sehat Jamu menjadi nominasi Warisan Budaya Tak Benda yang diajukan oleh Indonesia ke UNESCO. Pada 14 Maret 2022 tim nominasi telah mengirimkan berkas dokumen seperti yang disyaratkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Indonesia
Internasional
Internasional
Palestina