Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum Benda Arkeologi Virtual Palestina Didirikan

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 31 Desember 2021 - 15:50 WIB

Jumat, 31 Desember 2021 - 15:50 WIB

7 Views

Ramallah, MINA – Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) bermitra dengan Swedia mendirikan Museum Benda Arkeologi Virtual Palestina melalui proyek “Pembangunan Lokal melalui Rehabilitasi dan Revitalisasi Lingkungan Bersejarah di Palestina.”

Proyek yang didanai Swedia melalui Kementerian Pariwisata dan Purbakala (MoTA) bertujuan mendukung museum sebagai tempat warisan dan identitas. Seperti disebutkan Devdiscourse, Jumat (31/12).

Menurut UNESCO, ini merupakan Museum Benda Arkeologi Virtual pertama yang mewakili sejarah dan budaya Palestina.

Museum Virtual didirikan sebagai jawaban atas tantangan yang ditimbulkan oleh merebaknya Covid-19 di Palestina, dan kebutuhan akan berbagai sumber pengetahuan dengan bahan-bahan ilmiah yang andal.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Kegiatan ini akan sangat membantu siswa dan keluarga mereka dalam proses pembelajaran jarak jauh di rumah pada masa pandemic saat ini,” pernyataan UNESCO.

Museum Virtual adalah platform yang dikembangkan oleh para ahli Palestina dengan alat sederhana untuk memfasilitasi aksesibilitas dan menumbuhkan pemahaman tentang sejarah melalui arkeologi dengan menggunakan metode yang menarik.

Museum ini terdiri dari koleksi lebih dari 40 artefak megah digital yang digunakan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masa lampau dan ditemukan selama misi arkeologi di berbagai lokasi di Palestina.

Museum ini juga menggambarkan lima periode sejarah besar di Palestina melalui deskripsi kronologis ilmiah.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Platform Museum Virtual, melalui situs web dan aplikasi ponselnya, memberikan kesempatan kepada pelajar dan pencari ilmu untuk memiliki gambaran umum tentang sejarah Palestina dan benda-benda warisan budaya terkait dari periode Paleolitik hingga akhir periode Mandat Inggris yang berakhir pada tahun 1948.

Museum ini memungkinkan pengunjung untuk melihat salinan digital dari artefak yang sesuai dengan kenyataan, di mana ia dapat melihat bentuk, warna, bahan dengan memindahkan dan memutarnya ke arah yang berbeda melalui pemindaian tiga dimensi (3D), membaca dan mendengarkan penjelasan singkat.

UNESCO menganggap museum ini dan isinya sebagai dasar yang kokoh dan inti dari inisiatif yang lebih besar yang bertujuan mendokumentasikan dan menampilkan ribuan artefak Palestina bagi tujuan pendidikan dan penelitian. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda