Kabul, MINA – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) merilis sebuah video singkat baru yang merangkum dokumentasi menyeluruh tentang karya-karya di situs Menara Jam di Afghanistan.
Menara Jam termasuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO dalam Bahaya sejak tahun 2002.
Menurut UNESCO, pada bulan September 2017, dengan bantuan dari Dana Bantuan Dunia dan Dana Darurat UNESCO, serta dukungan kuat dari Istana Kepresidenan, sebuah misi dokumentasi Menara Jam berlangsung secara menyeluruh.
Misi ini sangat penting untuk menilai keadaan Menara Jam saat ini dan wilayah arkeologi sekitarnya, Khaama Press melaporkan, Senin (19/2).
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Situs Menara Jam Afganistan adalah sebuah bangunan jam kuno yang terdapat di provinsi Ghor, Afganistan.
Bangunan ini setinggi 65 meter di sebuah lembah yang kasar pada pertemuan sungai Huri Rud dan Jam Rud, sekitar 200km timur Herat.
Lokasi yang terisolasi diduga telah mencegah monumen dari penghancuran yang disengaja di masa lalu.
Menara Jam berdiri pada era Sultan Ghiyas ud- Din Muhammad bin Sam Ghuri (1163-1203 M), pemimpin Ghor.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Penemuan pertama dimulai pada tahun 1944, ketika Menara Jam disebutkan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh African History Society di jurnal Anis.
Namun, baru pada tahun 1978 sebuah ekspedisi arkeologi Perancis di Afghanistan dapat mengidentifikasi lokasi menara dan menerbitkan penemuannya yang sebenarnya pada tahun 1958.
Sejak itu, Menara Jam telah menjadi subjek beberapa penelitian spesifik dan intervensi sektoral, terutama untuk memastikan stabilitasnya.
Dokumentasi rinci oleh UNESCO akan menjadi dasar rencana stabilisasi dan konservasi jangka panjang bagi Menara Jam. Data yang dihasilkan akan disusun dan disiapkan untuk tujuan kesadaran masyarakat akan warisan budaya di Afghanistan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan