New York, MINA – Badan PBB untuk Pengungsian atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) melaporkan, lebih dari 3.000 orang tewas atau hilang ketika mencoba menyeberang ke negara-negara di Eropa sepanjang tahun 2021 yang lalu.
“Orang-orang itu meninggal atau hilang ketika mencoba menyeberangi Mediterania Tengah dan Barat dan Atlantik ke Eropa,” kata juru bicara UNHCR Shabia Mantoo pada konferensi pers di Jenewa seperti dikutip Anadolu Agency, Jumat (29/4).
Mantoo mengutip laporan UNHCR terbaru yang juga menyerukan bantuan mendesak untuk mencegah kematian dan melindungi pengungsi serta pencari suaka yang melakukan perjalanan berbahaya melalui darat dan laut.
Di 2021, menurut laporan itu, total 1.924 orang dilaporkan tewas atau hilang di rute Mediterania Tengah dan Barat, sementara tambahan 1.153 meninggal atau hilang di rute maritim Afrika Barat Laut ke Kepulauan Canary.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Jumlah kematian yang dilaporkan pada tahun 2020 sebanyak 1.544 untuk kedua rute tersebut.
“Yang mengkhawatirkan, sejak awal tahun, tambahan 478 orang juga meninggal atau hilang di laut,” tambah pernyataan itu.
“Sebagian besar penyeberangan laut dilakukan dengan perahu karet yang penuh sesak, tidak layak laut, banyak di antaranya terbalik atau kempes yang menyebabkan hilangnya nyawa,” tambahnya.
UNHCR juga menyerukan 163,5 juta dolar untuk membantu dan melindungi ribuan pengungsi dalam mencari strategi baru untuk perlindungan pengungsi. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)