UNHCR DESAK PERANCIS SEGERA BANTU MIGRAN TERLANTAR DI CALAIS

Foto: Anadolu Agency
Foto: Anadolu Agency

New York, 23 Syawwal  1436/8 Agustus 2015 (MINA) – Komisioner Tinggi  untuk urusan Pengungsi (UNHCR) meminta   untuk segera berbuat lebih banyak membantu 2.000 lebih yang terlantar di kawasan pelabuhan Calais.

Juru Bicara UNHCR, Melissa Fleming dalam konperensi pers hari Jumat, mengatakan, Prancis perlu melakukan lebih banyak untuk mengurus migran di kota Calais, Perancis utara. Demikian Anadolu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Fleming mendesak Prancis segera bertindak membantu sekitar 2.000 migran di kota Calais. Migran terutama sekali berasal dari Afrika Utara.

Dia menegaskan, situasi di Calais tidak terkendali,dan tragis, yang memerlukan solusi segera yang serius dan berkelanjutan.

Ratusan lebih migran menunggu perhatian di kamp-kamp tidak resmi di kota Calais.

Serangan oleh migran dan pemogokan secara bersamaan oleh staf kapal feri Perancis dekat Calais, telah menyebabkan penundaan perjalanan panjang di kota Calais, yang juga jadi pelabuhan penyeberangan antara Perancis dan Inggris

Sekitar 2.000 migran telah menduduki zona dilarang di pintu masuk Manche Tunnel sejak pekan lalu di Calais.

Sementara itu di juga dialami keadaan darurat dalam penanganan migran. Direktur UNHCR untuk Eropa, Vincent Cochetel saat konferensi pers memperingatkan dalam atas krisis pengungsi di Yunani, dan menyerukan tindakan mendesak.

Dia mengatakan, 124.000 pengungsi dan migran tiba melalui laut tahun ini di Yunani, terutama untuk pulau-pulau Lesvos, Chios, Kos, Samos dan Leros.

“Pihak berwenang Yunani harus segera menunjuk badan tunggal untuk mengkoordinasikan respon dan mendirikan mekanisme bantuan kemanusiaan yang memadai.Yunani menghadapi banyak tantangan keuangan kebutuhan negara , negara-negara Eropa harus mendukung Yunani dalam upaya ini, “katanya.

Pada 1 Agustus, Cochetel yang pernah mengunjungi pulau-pulau Kos, Lesbos dan Chios pulau, mengatakan, migran ada dipaksa untuk tidur di tempat umum.

Dia mendesak Yunani untuk menangani situasi dengan mendirikan kamp-kamp pengungsi yang memenuhi kebutuhan dasar migran.

Lebih dari 100.000 pengungsi telah tiba di Yunani sejak awal 2015, juru bicara UNHCR William Spindler mengatakan, pada 24 Juli 60 persen dari pengungsi berasal dari Suriah. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0