Sanaa, MINA – Sekitar 30.000 warga sipil Yaman telah mengungsi dari rumah mereka, karena negaranya dilanda perang dalam tiga bulan terakhir, menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
Dalam sebuah pernyataan, UNHCR mengatakan angka baru itu ditambahkan menjadi 4,3 juta yang sudah mengungsi karena pertempuran di seluruh negeri. Dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (12/4).
Perdamaian dan stabilitas yang permanen di Yaman akan memungkinkan UNHCR dan mitra untuk bekerja pada solusi yang tahan lama.
Awal bulan ini, Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, berhasil melakukan gencatan senjata dua bulan antara pemberontak Houthi dan pemerintah Yaman, dalam upaya untuk mengakhiri konflik delapan tahun di negara Arab.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota, Sana’a.
Koalisi di bawah pimpinan Arab Saudi kemudian melancarkan perang, sehingga menimbulkan konflik yang menimbulkan banyak korban.
Hampir 80 persen, atau sekitar 30 juta orang, membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan, dan lebih dari 13 juta berada dalam bahaya kelaparan. (T/Hju/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata