Khartoum, MINA – Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengatakan, Sudan membutuhkan bantuan 150 juta dolar AS untuk mengatasi banyaknya pengungsi Ethiopia yang melintasi perbatasannya dari Tigray yang dilanda konflik.
“Bantuan tersebut untuk menyediakan air, tempat penampungan dan layanan kesehatan bagi para pengungsi,” ujar Grandi saat berkunjung di Kamp Um Raquba yang terletak sekitar 80 kilometer (50 mil) dari perbatasan, Sabtu (28/11), demikian Al Arabiya melaporkan.
Grandi mendesak para donatur untuk menyediakan bantuan kepada Sudan secepat mungkin.
Antara 500 dan 600 pengungsi masih melintasi perbatasan setiap hari. Sudan telah berusaha memberikan bantuan untuk mengakomodasi masuknya pengungsi massal, saat berjuang dengan krisis ekonominya yang dalam.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Saat pertempuran Tigray berkecamuk, Grandi juga menyuarakan keprihatinan atas nasib puluhan ribu pengungsi Eritrea yang tinggal di Ethiopia selama beberapa dekade.
“Kami tidak memiliki akses ke sana, dan mendesak pemerintah Ethiopia untuk mengizinkan kunjungan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tegasnya.
Konflik Tigray pecah pada 4 November antara pasukan federal Ethiopia dan para pemimpin partai yang berkuasa di kawasan itu.
Sudan sejak itu menampung lebih dari 43.000 pengungsi Ethiopia yang melarikan diri dari pertempuran sengit ke salah satu daerah yang paling miskin.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Sudan mengalami transisi yang rapuh sejak penggulingan Presiden Omar al-Bashir pada April 2019, setelah protes massal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemerintahannya, yang dipicu oleh kesulitan ekonomi.
Sekitar 65 persen dari hampir 42 juta orang Sudan hidup di bawah garis kemiskinan, menurut angka pemerintah. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia