Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNHCR Tentang Penggunaan Kekuatan Pada Pengungsi

Rudi Hendrik - Kamis, 3 Maret 2016 - 14:45 WIB

Kamis, 3 Maret 2016 - 14:45 WIB

373 Views

Jenewa, 24 Jumadil Awwal 1437/3 Maret 2016 (MINA) – Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyuarakan penentangannya terhadap penggunaan kekuatan yang tidak proporsional di perbatasan negara-negara Eropa yang dilalui gelombang pengungsi.

Sikap UNHCR itu dinyatakan setelah polisi Macedonia menggunakan gas air mata dan granat kejut terhadap para pengungsi di perbatasan Yunani pada Senin (29/2) lalu.

UNHCR memperingatkan hari ini bahwa Eropa adalah titik puncak dari krisis kemanusiaan,” kata Juru Bicara UNHCR Adrian Edwards dalam konferensi persnya di Jenewa, Selasa (1/3), demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Secara cepat terjadi penumpukan manusia di Yunani yang mengalir melalui Turki yang kemudian menyeberang ke Eropa.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Dia mengatakan, praktik tidak konsisten negara-negara Eropa dalam melaksanakan kesepakatan tentang pengungsi, menyebabkan penderitaan yang tidak perlu dan mempertaruhkan Uni Eropa adanya kemungkinan melanggar hukum internasional.

Edward menambahkan, jumlah pengungsi yang membutuhkan akomodasi di Yunani mencapai 22.000 orang hingga Senin malam.

Koordinator Pengungsi Regional UNHCR Vincent Cochetel mengatakan, lebih 122 ribu tiba di Yunani selama dua bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan 120ribu orang untuk semester pertama tahun 2015.

“Itu memberi Anda gambaran tentang volume pergerakan ke Yunani pada tahap ini,” katanya.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Mayoritas pendatang adalah perempuan dan anak-anak yang banyak melarikan diri dari kekerasan di Suriah.

Menurut UNHCR, sebanyak 410 pengungsi telah meninggal di Mediterania sepanjang tahun ini.

PBB menyerukan perencanaan kontingensi di Yunani dan penambahan penampungan untuk mencegah krisis baru.

Ia memperingatkan bahwa skema relokasi yang disepakati oleh para pemimpin Uni Eropa tahun lalu harus diprioritaskan.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Pada September tahun lalu, negara-negara anggota setuju untuk merelokasi 160 ribu pengungsi, terutama dari “garis depan” di Yunani dan Italia.

Namun, Edwards mencatat, negara hanya memindahkan 325 pengungsi dari Yunani. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
MINA Millenia
Asia