Jenewa, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Sedikitnya 172.000 pengungsi di perbatasan kota Kobani suku Kurdi Suriah mencari perlindungan ke Turki atas ancaman ISIS, kata Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa UNHCR.
Dalam konferensi pers di markas besar PBB di Jenewa, juru bicara Badan Pengungsian PBB UNHCR, Adrian Edwards mengatakan, “172.000 pengungsi melintasi perbatasan Turki sejak Senin malam.”
Terkait tanggapan Turki terhadap krisis di Kobani dan masuknya para pengungsi ke perbatasan Turki, Edwards mengatakan, “Pemerintah Turki melakukan banyak hal terhadap mereka, ” Anadolu Agency melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Mereka masih mencoba untuk mengembangkan kamp pengungsian. hampir semua yang bisa dilakukan pemerintah Turki dalam menyelesaikan situasi menangani para pengungsi Irak dan Suriah.”
Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store
Ditanya apakah serangan ISIL akan melampaui perbatasan Suriah dan Turki, Rupert Colville, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk HAM mengatakan, ” Turki akan bereaksi jika terjadi sesuatu di luar perbatasan.” Dia menambahkan, “Turki adalah negara yang kuat pertahanan militernya.”
Ditanya berapa banyak orang yang tersisa di Kobani, Colville mengatakan, “kami percaya ada banyak.”
Edwards mengatakan, 23 September lalu, pemerintah Turki bersama-sama dengan UNHCR, siap menerima pengungsi dari Kobani yang melarikan diri mencari perlindungan.
ISIL yang menguasai sebagian wilayah di Suriah dan Irak, terus melakukan serangan ke Kobani. (T/P002/R03)
Baca Juga: Trump Akan Terapkan Lagi Kebijakan Deportasi Imigran
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Janji Dukung Agresi Israel di Gaza Jika Gencatan Senjata Dilanggar
Baca Juga: Sejumlah Titik Api Baru Muncul di California