Addis Ababa , MINA – Uni Afrika dan Liga Arab pada hari Ahad (9/2) menyuarakan penolakan mereka terhadap proposal kontroversial Presiden AS Donald Trump yang justru memicu meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Isreal.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengatakan, rencana AS dirancang tanpa berkonsultasi dengan Palestina dan melanggar resolusi PBB yang ada tentang konflik Israel-Palestina.
“Kasus Palestina adalah contoh paling mencolok dari kerapuhan situasi internasional. Rencana AS-Israel yang disebut kesepakatan abad ini telah disiapkan dari setiap pertemuan dengan tanpa adanya pihak lainnya (Palestina),” kata Mahamat pada pembukaan KTT ke-33 Uni Afrika yang diadakan di ibukota Ethiopia, Addis Ababa. Media China.Org melaporkan, Senin (10/2).
Menurutnya, rencana 80 halaman draft yang diumumkan di Gedung Putih bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengakui Yerusalem sebagai “ibukota tak terbagi” Israel, sementara mengklaim bahwa ibukota Palestina hanya mencakup di wilayah kecil di Yerusalem Timur.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sementara itu, Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, mengatakan “Liga Arab sangat menghargai posisi berprinsip Uni Afrika dalam mendukung perjuangan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah mereka dan negara merdeka mereka ”
“Saya yakin bahwa Afrika akan mempertahankan komitmennya yang mapan dalam berdiri dengan perjuangan rakyat Palestina dan dalam penolakan mereka terhadap kesepakatan yang tidak adil ini, seperti juga disuarakan oleh kepemimpinan Palestina, Organisasi Kerjasama Islam dan Uni Eropa ,” kata Aboul Gheit.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye ikut menghadiri KTT UniA frika itu dan meminta masyarakat internasional untuk menolak rencana perdamaian usulan Trump. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan