Brussels, 1 Sya’ban 1436/19 Mei 2015 (MINA) – Uni Eropa mengancam akan memberikan sanksi ekonomi dan diplomatik terhadap Israel, jika Israel tidak memulai kembali pembicaraan perdamaian dengan Palestina.
Menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahranoth, masyarakat internasional telah memperbaharui kepentingannya dalam isu Palestina, ujar Direktur Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini.
Mogherini dijadwalkan tiba di Tel Aviv pekan depan, untuk bertemu dengan pejabat senior Israel, sebelum mengunjungi Ramallah untuk bertemu dengan pejabat senior Palestina.
Mogherini akan melaporkan mengenai hasil diskusinya dengan Kementerian Luar Negeri Uni Eropa.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Beberapa Kementeri luar negeri Eropa akan mengunjungi wilayah tersebut bulan ini, termasuk Menlu Norwegia Borge Brende dan Menlu Jerman Frank–Walter Steinmeier, sumber Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Selasa (19/5).
Uni Eropa beberapa kali menyuarakan keyakinan bahwa Israel bertanggung jawab atas dimulainya kembali perundingan damai dan harus menanggung akibatnya kalau proses tersebut tidak dilanjutkan.
“Perkembangan hubungan antara Uni Eropa dan Israel dan Palestina terkait dengan sejauh mana komitmen mereka terhadap proses perdamaian,” tegas Brussels.
Beberapa kalangan diplomatik percaya bahwa Uni Eropa telah menyiapkan daftar sanksi yang akan dikenakan pada Israel, berdasarkan permintaan dari parlemen Uni Eropa.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Setelah pembentukan pemerintah koalisi baru Israel yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu, beberapa badan internasional telah menyatakan pesimisme mereka tentang masa depan proses perdamaian dan solusi dua negara.
Presiden AS, Barack Obama mengatakan, bahwa kabinet baru Israel tidak percaya pada solusi dua negara, dan bahwa mencapai perdamaian tampaknya telah menjadi kemungkinan kecil. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu