Brussels, 19 Dzulhijjah 1435/13 Oktober 2014 (MINA) – Komisi Eropa memberikan bantuan sebesar € 3.900.000 (sekitar Rp 59,3 milyar) pada Ahad (12/10) untuk memenuhi kebutuhan mendesak lebih dari 180.000 warga Suriah yang melarikan diri ke Turki dalam beberapa pekan terakhir menghindari pertempuran di kota Kobane, Suriah.
Komisi Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan, dana itu akan membantu organisasi kemanusiaan menyediakan air bersih, tempat tinggal dan obat-obatan kepada para pengungsi, serta memastikan layanan sanitasi dan makanan.
Militan ISIS telah menyerang Kobane, kota Suriah dekat perbatasan Turki, selama tiga pekan terakhir, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Hal itu menyebabkan masuknya pengungsi terbesar Suriah ke Turki sejak awal krisis lebih dari tiga tahun yang lalu.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Ini menambah lebih lanjut dampak krisis kemanusiaan terbesar di zaman kita,” kata Kristalina Georgieva, Komisaris Kerjasama Internasional, Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Krisis Uni Eropa.
“Kami mengarahkan dana yang sangat dibutuhkan untuk membantu organisasi kemanusiaan dalam kesepakatan dasar mengenai arus besar pengungsi.”
Komisi Eropa juga menjelaskan, dana ini adalah bagian dari anggaran sebesar € 150 juta untuk bantuan kemanusiaan krisis Suriah pada 2014.
Sementara itu, ratusan warga Kurdi Suriah masih terjebak di Kobane.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memperingatkan adanya 700 warga Suriah, terutama orang tua, masih terjebak di kota Kobane yang berbatasan dengan Suriah.
Berbicara dari Jenewa, pada Jumat (10/10), Mistura mendesak pemerintah Turki untuk mengizinkan relawan masuk ke Suriah untuk mempertahankan kota dari militan ISIS. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu