Brussel, MINA – Uni Eropa dalam kecamannya terhadap tindakan Israel yang menutup penyeberangan Kerem Shalom di Gaza, mendesak Israel membtalkan keputusan itu.
Pada Senin (9/7) lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan menghentikan impor produk Gaza ke Israel dan sebaliknya. Penyeberangan hanya dibuka untuk bantuan kemanusiaan.
Langkah itu sebagai tanggapan atas gelombang serangan balon dan layang-layang pembakar dari Gaza yang membakar lahan dan pertanian warga Yahudi serta hutan cagar alam di selatan Israel.
Dalam pernyataan Jumat (13/7) itu, Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa mengatakan, serikat pekerja “mengharapkan Israel untuk membalikkan keputusan ini.”
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Keputusan Israel “semakin memperparah situasi ekonomi yang sudah mengerikan di Gaza,” demikian Times of Israel melaporkan.
Kerem Shalom adalah satu-satunya penyeberangan kargo antara Gaza dan Israel. Jalur Gaza telah mengalami blokade ketat selama 11 tahun terakhir.
Menurut Israel, blokade diperlukan untuk mencegah kelompok peralawanan membawa dan memiliki senjata ke Jalur Gaza.
Pemerintah Mesir juga secara ketat mengontrol penyeberangan perbatasan Rafah ke Sinai.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Hamas dan aktor lain di Gaza harus berhenti dan menahan diri dari tindakan kekerasan dan provokasi terhadap Israel, termasuk peluncuran layang-layang dan balon pembakar dengan tujuan untuk merusak properti warga Israel,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Maja Kocijancic. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza