Brussels, 29 Dzulhijjah 1435/23 Oktober 2014 (MINA) – Dalam rangka untuk memberikan bantuan ke kota Kobane yang diperangi ISIS, Menteri Luar Negeri negara-negara Uni Eropa menyeru Turki untuk membuka perbatasannya dengan Suriah.
“Kami mendesak Turki untuk membuka perbatasannya agar bantuan ke Kobane berjalan lancar” rilis statemen resmi Uni Eropa yang dikutip ARA News, Kamis.
Uni Eropa menyatakan penghargaannya kepada upaya Turki dalam menampung keluarga pengungsi dari kota perbatasan Kobane, Suriah, dan menuntut kerja sama lebih lanjut bersama otoritas Turki untuk memfasilitasi masuknya pasokan bantuan kepada mereka yang masih berada di kota.
Puluhan warga sipil masih menderita di bawah kondisi yang keras di Kobane, tempat pasukan Kurdi berusaha mempertahankan kota melawan pejuang ISIS,
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Uni Eropa mengecam serangan, kekejaman, pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata, baik di Irak maupun di Suriah.
Sementara itu, untuk membantu pasukan Kurdi dalam mempertahankan Kobane, Presiden Turki secara pribadi menawarkan untuk memberikan akses kepada pasukan Peshmerga Irak.
Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintah Turki tidak menyetujui memberikan senjata untuk kelompok-kelompok militan terlarang.
Dia mengacu pada Partai Persatuan Demokrasi (PYD), yang dianggap sebagai afiliasi Partai Buruh Kurdistan (PKK) di Suriah yang dilarang, kelompok bersenjata yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki dan AS.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pernyataan Erdogan itu muncul setelah sebelumnya AS menjatuhkan senjata bantuan untuk pasukan Kurdi di Kobane melalui udara, yang menurutnya justeru ada yang didapat oleh ISIS. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah