Brussels, MINA – Kritik keras terhadap Uni Eropa kembali mencuat, kali ini datang dari partai The Greens/Aliansi Kebebasan Eropa (EFA) di Parlemen Eropa yang menilai blok tersebut gagal menunjukkan kepemimpinan moral terkait tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada para pimpinan Uni Eropa, termasuk Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Kaja Kallas, mereka menyoroti “kelambanan Uni Eropa yang terus berlanjut” dalam merespons krisis Gaza.
Partai Greens menegaskan bahwa bukti genosida di Gaza semakin nyata, sementara Uni Eropa tetap mempertahankan hubungan perjanjian asosiasi dengan Zionis Israel tanpa sanksi atau embargo senjata.
“Setiap hari posisi moral Uni Eropa semakin melemah,” tegas pernyataan tersebut, dikutip Anadolu Agency, Jumat (22/8).
Baca Juga: Prancis dan Spanyol Tuntut Pembatasan Hak Veto PBB untuk Keadilan di Gaza
Mereka juga menilai Zionis Israel menggunakan kelaparan sebagai metode perang dengan tujuan mengusir seluruh penduduk Gaza, sesuatu yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional paling serius.
Namun, sikap Uni Eropa yang dinilai pasif membuat kredibilitasnya sebagai blok pembela hak asasi manusia dipertanyakan.
Dalam desakannya, kelompok Greens/EFA menuntut agar Uni Eropa menangguhkan Perjanjian Asosiasi UE-Israel, menghentikan proyek penelitian Horizon Eropa, serta menjatuhkan sanksi langsung terhadap otoritas Israel. Mereka juga mendesak akses kemanusiaan penuh ke Gaza dan pemulihan pendanaan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
“Parlemen Eropa selama ini konsisten menuntut tindakan tegas. Kini waktunya Uni Eropa menjawab tantangan sejarah ini,” demikian bunyi surat itu.
Baca Juga: Pengadilan Kembali Tolak Pengurangan Jadwal Sidang Korupsi Netanyahu
Menurut partai tersebut, sikap diam hanya akan membuat Uni Eropa dicatat sejarah sebagai pihak yang gagal berdiri di sisi kemanusiaan saat rakyat Palestina menghadapi penderitaan dan impunitas massal.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Aktivis Prancis Desak Macron Hentikan Kerja Sama Militer dengan Israel
















Mina Indonesia
Mina Arabic