Brussel, MINA – Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, mengecam keputusan pemerintah pendudukan Israel yang mencegah diplomat di kedutaan Norwegia bekerja sebagai perwakilan untuk negara Palestina.
“Saya menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Ede, menyusul keputusan yang diambil oleh pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk mencabut status diplomatik diplomat Norwegia yang berurusan dengan Otoritas Palestina,” ujar Borrel, seperti dilaporkan Quds Press, Kamis (9/8).
“Saya mengecam keras keputusan yang tidak dapat dibenarkan ini, yang bertentangan dengan semangat Perjanjian Oslo dan secara tidak proporsional mengganggu hubungan normal dan kerja sama dengan Otoritas Palestina,” ujarnya.
Dia melanjutkan, “Berdasarkan instruksi saya, Ketua Delegasi Uni Eropa di Tel Aviv telah menyampaikan posisi kami kepada pemerintah Israel. Ini bukan masalah bilateral antara Israel dan Norwegia, melainkan masalah yang menjadi perhatian semua pihak yang bekerja untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.”
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Borrell menjelaskan, sebagai ketua komite penghubung ad hoc untuk mengoordinasikan bantuan internasional kepada rakyat Palestina (pertemuan donor AHLC), pihaknya telah berusaha memainkan peran utama dalam proses perdamaian di Timur Tengah dan dalam mendukung rakyat Palestina.
Dia menekankan, Uni Eropa berdiri dalam solidaritas penuh dengan Norwegia, yang merupakan mitra sangat berharga dalam upaya mempromosikan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di kawasan.
Sebelumnya, surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth mengatakan, “Israel memutuskan untuk membatalkan perjanjian transfer uang pajak yang dikumpulkan dari Otoritas Palestina ke Norwegia.”
Menurut surat kabar tersebut, negara yang dicalonkan sebagai penggantinya adalah Swiss.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Laporan menjelaskan, keputusan tersebut diambil baru-baru ini di Dewan Menteri dan tetap dirahasiakan, sebagai tanggapan atas keputusan Norwegia bulan lalu yang mengakui negara Palestina merdeka. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka