Brusel, 16 Sya’ban 1436/ 6 Juni 2015 (MINA) – Sebagian negara anggota Uni Eropa memutuskan untuk memboikot Pameran Keamanan Israel Internasional yang dibuka Selasa (2/6) di Tel Aviv, ungkap surat kabar Israel Maariv.
Surat kabar Maariv melaporkan, sejumlah negara Eropa, terutama Perancis dan Inggris, memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pameran keamanan Israel Defence Expo Ke-7.
Surat kabar itu mencatat, acara mencakup penampilan keamanan Israel dan internasional, militer dan peralatan teknologi, dan akan memberikan kesempatan pertemuan keamanan tingkat senior antara pihak yang berkepentingan dari seluruh dunia.
Pameran tersebut juga merupakan ajang bagi pemasaran industri keamanan Israel,demikian Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Prosedur berlangganan pameran menetapkan perusahaan-perusahaan berkaitan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari negara masing-masing untuk berpartisipasi dalam pameran.
Namun pada tahun ini, banyak perusahaan tidak mendapatkan persetujuan tersebut dari negara mereka, termasuk dari Perancis dan Inggris, serta sejumlah negara-negara Eropa Barat dan Skandinavia.
Salah satu perusahaan Spanyol telah menampilkan produknya di pameran Israel di bawah nama perusahaan lain karena takut kehilangan hubungan bisnis dengan negara-negara yang memboikot pameran.
Surat kabar Maariv mencatat, keputusan negara-negara Uni Eropa memboikot Expo Israel Defence sebagai peringatan kepada Kementerian Luar Negeri Israel, mengenai terjadinya “tsunami boikot” terhadap Israel yang dimulai dengan penangguhan keanggotaan Israel di Federasi Dunia Sepakbola(FIFA). (T/nda/R05)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu