Brussels, MINA – Josep Borrel, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan mengatakan, siap menjatuhkan sanksi baru, termasuk embargo senjata terhadap militer di Myanmar.
“Mengingat meningkatnya kekerasan di Myanmar, diperlukan peningkatan tindakan pencegahan internasional, termasuk embargo senjata”, tulis Josep Borrell dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (31/12).
Borrel dalam pernyataannya juga mengutuk gelombang kekerasan baru-baru ini di negara bagian Kayah dan Karen di Myanmar. Ia menyebut, serangan terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan tidak dapat diterima serta merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Pada 24 Desember lalu, tentara Myanmar membunuh dan membakar sedikitnya 35 orang, termasuk wanita, anak-anak dan pekerja kemanusiaan di negara bagian Kayah.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Borrell menegaskan, Uni Eropa akan terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Myanmar, sejauh sebanyakt €89,5 juta telah dialokasikan. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina