Brussels, 29 Rajab 1436/18 Mei 2015 (MINA) – Kepala Pertahanan Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan, Komisi Eropa berencana mengerahkan kapal perang dan pesawat pengintai di Laut Mediterania untuk menghentikan kapal migran ilegal.
“Hari ini jadi waktu utama mengambil keputusan operasi Uni Eropa di Laut Mediterania untuk membongkar jaringan kejahatan penyelundupan manusia,” kata Mogherini kepada wartawan di Brussels, menjelang pertemuan para Menteri Pertahanan Uni Eropa, Senin (18/5).
Komisi Eropa akan mempertimbangkan usulan pada pertemuan ini, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Usulan ini muncul setelah Perdana Menteri Perancis Manuel Valls, Sabtu (16/5), menolak rencana Komisi Eropa untuk memberlakukan kuota relokasi migran.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Perancis bergabung dengan Inggris dalam menolak proposal relokasi migran ke negara-negara Eropa. Pada tanggal 11 Mei, Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May mengumumkan, Inggris tidak akan menerima rencana tersebut.
Menurut proposal yang diajukan Komisi Eropa sebelumnya, negara-negara anggota Uni Eropa harus menerima kuota pencari suaka berdasarkan serangkaian faktor, termasuk populasi, kekayaan dan tingkat pengangguran.
Menurut ketentuan proposal, Perancis akan diminta untuk menerima sekitar 14 persen dari total pencari suaka di Uni Eropa.
Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Slovakia, semua mengatakan mereka tidak akan menerima kuota itu.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Pada tanggal 29 April lalu, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengusulkan sistem kuota bagi para migran di 28 negara anggota Uni Eropa. Namun banyak negara anggota menolak usulan tersebut. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu