Brussel, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Uni Eropa telah menyerukan Israel untuk menghentikan semua pembangunan lebih dari 800 unit rumah baru di permukiman wilayah Palestina, karena hal itu dapat merusak prospek untuk diakhirinya konflik berdasarkan pada solusi dua negara.
“Keputusan terbaru dari pemerintah Israel untuk memperluas pemukiman di Tepi Barat dan Al-Quds Timur menyulitkan kewajiban Israel untuk solusi kedua negara itu, dan kesepakatan pembicaraan bagi proses perdamaian tersebut,” kata pernyataan Uni Eropa.
“Rencana Israel untuk menyetujui pemukiman ilegal di Tepi Barat melemahkan segala kemungkinan untuk solusi dua negara”, demikian Middle East Monitor (Memo) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Uni Eropa mengharapkan pemerintah Israel membuktikan komitmennya terhadap solusi dua negara dengan tindakan, bukan hanya dengan kata-kata.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Semua pemukiman adalah ilegal berdasarkan hukum internasional dan Eropa berkomitmen untuk menegakkan hukum sebagai dasar bagi perdamaian dan stabilitas.
Eropa juga menegaskan keberatan mereka terhadap kebijakan pemukiman Israel dan langkah-langkah terkait, seperti membangun dinding pemisah (apartheid) di belakang perbatasan tahun 1967, menghancurkan tanaman, perpindahan paksa warga Palestina, kekerasan dan pembatasan gerakan untuk Palestina pemukim. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza