Brussels, 1 Dzulhijjah 1436/15 September 2015 (MINA) – Serbuan pasukan dan pemukim ekstrimis Yahudi terhadap kompleks Masjid Al-Aqsha, Palestina, yang memasuki hari ketiga, membuat Uni Eropa menyerukan “penghormatan terhadap tempat-tempat suci”.
“Kekerasan dan eskalasi (di situs) yang dilaporkan, merupakan provokasi dan hasutan,” kata Juru Bicara Komisi Eropa Maja Kocijancic kepada wartawan di Brussels, Selasa (15/9), Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Sangat penting semua pihak menunjukkan rasa hormat dan menahan diri,” kata Kocijancic.
Masjid Al-Aqsha adalah masjid paling suci ketiga dalam Islam, tetapi juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, situs paling suci dalam agama Yahudi.
Warga Palestina yang berunjuk rasa mengkhawatirkan jika Israel berusaha mengubah aturan yang memungkinkan orang-orang Yahudi boleh mengunjungi kompleks tetapi tidak berdoa, meskipun itu dibantah oleh Israel.
Baca Juga: Total 188 Jurnalis Gugur dalam Genosida di Gaza
Uni Eropa merupakan bagian dari Kuartet Timur Tengah turut mencari solusi diplomatik dalam konflik Palestina-Israel, bersama dengan Amerika Serikat, PBB dan Rusia.
PBB dan AS telah mendesak pihak yang bertikai menahan diri dalam bentrokan terbaru. Sementara Pemerintah Yordania yang diberi hak sebagai penjaga kompleks Masjid Al-Aqsha menurut perjanjian damai tahun 1994 dengan Israel, telah memperingatkan bahwa kericuhan itu mempertaruhkan hubungan kedua negara. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akui Israel di Balik Serangan Teror Pager di Lebanon