Kairo, MINA – Uni Eropa siap terlibat aktif dalam implementasi rencana gencatan senjata Gaza dan mengambil bagian dalam Dewan Perdamaian untuk mendukung upaya pemerintahan transisi, pemulihan, dan rekonstruksi.
“Uni Eropa berkomitmen penuh untuk terlibat aktif dengan semua pihak yang terlibat dalam implementasi Rencana Perdamaian ini. Kami siap berpartisipasi dalam Dewan Perdamaian Internasional dan mendukung semua proses – pemerintahan transisi, pemulihan, dan rekonstruksi,” ujar Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Senin (13/10).
Costa menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas kepemimpinan mereka, menyusul partisipasinya dalam KTT perdamaian Sharm El-Sheikh, Anadolu melaporkan.
Ia memuji Trump dan seluruh mediator atas peran mereka dalam rencana tersebut, yang menurutnya mencerminkan upaya komunitas internasional menuju gencatan senjata, solusi dua negara, dan perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: PM Italia: Pengakuan atas Negara Palestina Semakin Dekat
Costa menekankan bahwa Uni Eropa akan segera memperluas bantuan kemanusiaannya “segera setelah kondisi memungkinkan,” menegaskan kembali blok tersebut tetap menjadi donor kemanusiaan terbesar bagi Palestina.
Mengenai keamanan, Costa mengatakan Uni Eropa akan berkontribusi pada stabilisasi dan rekonstruksi Gaza melalui misi-misinya, Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) di Rafah dan Misi Kepolisian Uni Eropa untuk Wilayah Palestina (EUPOL COPPS), yang siap melanjutkan peran mereka dalam keamanan perbatasan, pengembangan kapasitas, dan pelatihan kepolisian.
Pekan lalu, Trump mengumumkan Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana yang ia susun pada 29 September untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza.
Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas.
Baca Juga: Warganet Murka, Sebut Trump “Mengerikan” karena Rayakan Genosida di Knesset
Sebelumnya Senin, pembebasan warga Palestina yang dipenjara di penjara-penjara Israel dimulai setelah Hamas membebaskan 20 tawanan Israel yang masih hidup di Jalur Gaza.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anggota Parlemen Israel Protes Pidato Trump, Serukan Pengakuan atas Palestina