Brussels, MINA – Uni Eropa (UE) menolak bagian-bagian dari rencana perdamaian yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, dengan mengatakan rencana tersebut melanggar “parameter yang disepakati secara internasional”, dan setiap pencaplokan Israel atas tanah Palestina akan menghadapi tantangan.
Menurut UE, usulan Trump ini akan memberi Israel sebagian besar dari apa yang telah dicarinya selama beberapa dekade, termasuk menguasai hampir semua tanah Palestina di mana ia telah membangun permukiman. Gotechdaily melaporkan, Selasa (4/2).
Rencana Trump yang dipresentasikan pekan lalu, memang menyebutkan pembentukan negara Palestina, tetapi akan jauh dari memenuhi tuntutan minimal Palestina dan mengsyahkan sebagian besar Tepi Barat yang diduduki ke tangan Israel, lanjut pernyataan.
Pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menggarisbawahi komitmen blok itu terhadap solusi dua negara berdasarkan garis 1967, yang menawarkan kemungkinan pertukaran tanah yang disepakati bersama antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Menurut Borrell, inisiatif AS ini menyimpang dari parameter yang disepakati secara internasional.
“Untuk menciptakan perdamaian yang adil dan abadi, masalah status final yang belum terselesaikan harus diselesaikan melalui negosiasi langsung antara kedua pihak,” kata Borrell. “Ini termasuk masalah yang berkaitan dengan perbatasan, status Yerusalem, keamanan, dan masalah pengungsi.”
“Kami sangat prihatin dengan prospek mencaplok Lembah Yordan dan bagian lain dari Tepi Barat,” lanjut Borrell.
Dia menyarankan Uni Eropa mempertimbangkan tindakan hukum dengan mengatakan bahwa semua “langkah menuju aneksasi, jika diterapkan, dapat dilawan”. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)