Shana’a, 18 Dzulhijjah 1436/3 Oktober 2015 (MINA) – Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) mengungkapkan bahwa lebih dari 1,7 juta beresiko kekurangan gizi akibat konflik di Yaman yang meletus sejak enam bulan lalu.
“Di seluruh negeri, hampir 10 juta anak di Yaman, sekitar 80 persen dari mereka di bawah usia 18 tahun sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan yang layak,” kata Perwakilan UNICEF di Yaman, Julien Harneis.
Harneis menyatakan bahwa setiap hari, anak-anak yang mempunyai harapan dan impian untuk masa depan mereka, hancur seketika, demikian Wolrdbulletin yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu (3/10).
“Data yang kami himpun mengungkapkan, ada sekitar 537 ribu anak-anak di Yaman kekurangan gizi akut parah untuk tahun ini, dibandingkan dengan 160 ribu anak kekurangan gizi sebelum konflik terjadi disini,” ujarnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada Selasa (29/9) lalu UNICEF juga mengungkapkan bahwa setidaknya, 151 orang telah tewas dalam pertempuran di Yaman selama dua pekan terakhir, meningkatkan jumlah korban tewas di kalangan sipil menjadi 2.355 selama enam bulan terakhir.
Saudi dan koalisinya selama enam bulan terakhir membombardir wilayah Yaman untuk memerangi pemberontak sesuai permintaan Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi yang nyaris digulingkan kelompok Houthi.
Selama konflik di Yaman, lebih dari 5.000 orang tewas, termasuk 505 anak-anak dan lebih dari 700 anak lainnya terluka. Selain itu, 21 juta orang mmenderita dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza