Gaza, MINA – James Elder, juru bicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF), mengatakan, “Lebih dari 600.000 anak di Rafah, selatan Jalur Gaza, menderita kelaparan dan ketakutan.”
Dia menyebutkan dalam klip video, yang diterbitkan oleh UNICEF di akunnya di platform X, Sabtu (6/4), Quds Press melaporkannya.
“Anak-anak dan keluarga yang mengungsi dari serangan Israel diberitahu untuk pergi ke Rafah, dan mereka akan aman di sana. Namun, serangan brutal Israel tetap saja terus dilakukan terhadap mereka,” ujar Elder.
Elder menambahkan, “Rafah adalah kota untuk anak-anak. Terdapat 600.000 anak laki-laki dan perempuan, namun mereka terancam oleh serangan militer. Mereka dikepung di Rafah, dan mereka tidak memiliki tempat yang aman lagi untuk pergi.”
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Dia menyerukan kepada semua orang yang merasakan kepedihan dan ketakutan orang tua terhadap anak-anak mereka dan semua orang yang percaya pada masa kanak-kanak untuk “menghentikan penderitaan di Rafah ini.”
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, “Pasukan pendudukan Israel membunuh sekitar 4 anak setiap jam di Jalur Gaza.
Saat ini juga tercatat 43.349 anak hidup tanpa kedua orang tua (yatim piatu) atau salah satu dari mereka (yatim/piatu), karena agresi berlangsung terhadap Jalur Gaza.
Dia menambahkan, di antara 33.000 orang yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, lebih dari 14.350 adalah anak-anak, yang merupakan 44% dari total jumlah orang yang gugur sebagai syuhada di Gaza. (T/RS2/R1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian