Damaskus, 17 Shafar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Lebih dari 7,3 juta anak telah menjadi korban dari konflik yang sedang berlangsung di Suriah, termasuk 1,7 juta anak-anak yang menjadi pengungsi, demikian UNICEF mengungkapkan.
Dalam laporan yang dirilisny, organisasi PBB itu juga mengungkapkan bahwa operasi militer Israel di Jalur Gaza selama bulan Juli dan Agustus telah menyebabkan perpindahan 54.000 anak, tewas 538 orang dan melukai 3.370.
Sementara itu, konflik di Irak telah berdampak buruk bagi sekitar 2,7 juta anak-anak, di mana ia juga percaya bahwa hampir 700 telah cacat, dibunuh, atau dieksekusi tahun ini.
Laporan PBB menggambarkan selama setahun berjalan sebagai tahun yang menakutkan, ketakutan dan putus asa bagi jutaan anak-anak, seperti halnya buruknya konflik lainnya di seluruh dunia yang mengakibatkan mereka mengalami kekerasan ekstrim dan direkrut paksa.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Dalam laporan tersebut, Direktur Eksekutif UNICEF , Anthony Lake mengatakan, “Ini telah menjadi tahun yang menghancurkan bagi jutaan anak-anak . Anak-anak tewas saat belajar di kelas dan saat tidur di tempat tidur mereka, mereka telah menjadi yatim piatu, diculik, disiksa, direkrut, diperkosa dan bahkan dijual sebagai budak. Tidak hanya itu bahkan banyak anak-anak menjadi sasaran kebrutalan”, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Menurut laporan itu, hampir 15 juta anak-anak yang terperangkap dalam konflik brutal di negara-negara termasuk Republik Afrika Tengah, Irak, Sudan Selatan dan Negara Palestina, termasuk pengungsi atau hidup sebagai pengungsi.
Laporan ini mencatat bahwa tahun berjalan telah melihat peningkatan yang signifikan dalam tingkat penculikan di mana ratusan anak diculik dari sekolah atau dalam perjalanan mereka ke sekolah dan digunakan oleh angkatan bersenjata dan kelompok. Ada juga terjadi peningkatan jumlah serangan terhadap pendidikan dan fasilitas kesehatan dan penggunaan sekolah untuk keperluan militer.
Menurut laporan itu, hampir 230 juta anak-anak saat ini tinggal di negara-negara dan daerah yang terkena dampak konflik bersenjata. Sekitar 2,3 juta anak dipengaruhi oleh konflik di Republik Afrika Tengah. Ada, 10.000 anak-anak direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Tahun ini juga telah menimbulkan bahaya baru yang signifikan terhadap kesehatan anak-anak, terutama oleh wabah Ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone, yang meninggalkan ribuan anak yatim piatu. (T/P005/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB