Gaza, MINA – Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF) menyerukan agar seluruh jalur masuk bantuan makanan ke Jalur Gaza segera dibuka secara penuh. Seruan ini disampaikan menyusul memburuknya kondisi gizi anak-anak di wilayah tersebut akibat perang yang telah berlangsung selama dua tahun.
“Situasinya sangat kritis. Kami menghadapi risiko lonjakan besar kematian anak-anak, bukan hanya bayi, tetapi juga balita, karena sistem kekebalan tubuh mereka kini jauh lebih lemah dari sebelumnya,” ujar juru bicara UNICEF Ricardo Pires dalam akun X miliknya, Jumat (11/10).
Pires menambahkan, banyak anak-anak Gaza yang sudah lama tidak mendapatkan asupan makanan bergizi. Kondisi kekurangan pangan yang terus berlanjut membuat mereka semakin rentan terhadap penyakit dan kematian dini.
Sementara itu, pasukan Israel dilaporkan mulai menarik diri dari beberapa wilayah Gaza pada Jumat, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tahap pertama yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca Juga: Israel Akan Izinkan Warga Palestina Kembali ke Gaza Lewat Rafah
Dalam kesepakatan tersebut, PBB menyiapkan rencana besar untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang mengalami kelaparan parah itu.
Menurut koordinasi antara lembaga militer Israel, COGAT, dan Program Pangan Dunia (WFP), sekitar 600 truk bantuan direncanakan masuk ke Gaza setiap hari selama 60 hari pertama masa gencatan senjata.
“Akan ada lebih dari 145 titik distribusi masyarakat, 30 toko roti, dan seluruh pusat gizi kami akan kembali dioperasikan,” kata Direktur Darurat WFP Ross Smith kepada Reuters.
WFP menargetkan peningkatan pengiriman bantuan dapat dimulai awal pekan depan, dengan syarat pasukan Israel benar-benar menarik diri dari area sipil agar zona aman kemanusiaan dapat diperluas.
Baca Juga: Israel Umumkan Fase Pertama Gencatan Senjata Gaza
Sejak serangan besar-besaran Israel ke Gaza dua tahun lalu, sistem pangan dan kesehatan di wilayah tersebut nyaris runtuh.
Blokade dan pembatasan distribusi bantuan membuat jutaan warga, terutama anak-anak, menghadapi ancaman kelaparan akut. Laporan PBB menyebut lebih dari 80 persen anak-anak Gaza kini hidup dengan status gizi buruk, menjadikan krisis kemanusiaan di wilayah itu sebagai salah satu yang terparah di dunia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa